rasa-rasanya kok aku jadi seperti di dalam negara orang lain yah..?
oh, bukan tentang globalisasi.
kemarin, baru saja aku mendengar tentang pelelangan patung Jendral Soedirman. Entah mengapa aku jadi geram sendiri. di luar dari itu dibangun menggunakan uang siapa, atau itu dibangun bertujuan apa, saya menganggap patung dan tempat itu adalah sebuah harta sejarah Indonesia tentang betapa besar dan tak ternilai perjuangan untuk memenangkan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang berdiri sendiri.
tidak tahu mana yang harus disalahkan, tidak tahu mana yang harus dibela. pada kenyataannya, monumen itu tetap menjadi benda lelang.
ketika mengetik ini, hati saya mengarah kepada dua hal. Separuh membangunkan rasa kecintaan saya akan Indonesia, sehingga membuat saya begitu bersedih. Bersedih karena harta berharga itu akan segera hilang, dan bersedih karean tidak mampu berbuat apa-apa. Sedangkan yang separuh lagi menjadi sarang setan yang tak habis-habisnya mengumpat, menyalahkan berbagai pihak. Entah mengapa saya menganggap sang ahli waris begitu tidak menghargai bangsanya dengan menjual sejarah bengsanya sendiri dan begitu mengutamakan 40M nya (aku tidak tahu apa alasannya. Sampai sekarang aku mempercayai bahwa di setiap tindakan seseorang memiliki alasan yang logis), menyalahkan pemerintah yang sepertinya tidak ada kabar dan belum bertindak cepat. Saya jadi berfikir seperti ini, apakah monumen dan tempat itu dianggap tidak terlalu penting?
Entahlah, ini pemikiran saya.
jika ada ada yang bisa membantu, sepertinya itu adalah hal yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H