Dari muda hingga tua, dari balita hingga remaja, orang kaya maupun miskin, penduduk kota hingga pelosok desa tak bisa dipungkiri pasti mereka sudah memiliki gadget baik dalam bentuk Handphone, tablet, laptop dari harga yang terhitung murah hingga puluhan juta. Semua info dari penjuru dunia dapat  mereka ketahui tanpa harus pergi, tinggal duduk diam dan bertanya pada "mbah google" sudah berasa keliling dunia.
Semua itu adalah dampak dari globalisasi. Apa itu globalisasi? Globalisasi berasal dari kata "global" yang berarti mendunia dan "lization" yakni, proses sehingga jika digabungkan globalisasi merupakan suatu proses yang mendunia. Jika dijabarkan globalisasi merupakan suatu proses yang mendunia dimana individu tidak terikat oleh negara atas batas-batas wilayah. Setiap individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada di belahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang mendunia.
Memang dampak globalisasi di bidang ini dapat memberikan keuntungan bagi penduduk dunia. Namun, globalisasi itu bagaikan dua sisi mata uang dimana ada sisi positif disitu juga ada sisi negatifnya. Bahkan tidak sedikit pula dampak negatif yang dihasilkan.
Banyak sekali korban wanita yang meninggal karena telah dinodai dan dibunuh oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut berawal dari perkenalan di media sosial, yang awalnya belum pernah bertemu akhirnya di wanita mau dibujuk oleh laki-laki teman chatnya itu untuk ketemuan dan terjadilah kejadian itu (si cewek diperkosa kemudian dibunuh). Saking bebasnya orang menggunakan internet nyawa bisa sangat mudah melayang.
Moral anak-anak bangsa juga sudah mulai rusak akibat dari informasi di internet yang tidak terkendali. Banyak sekali anak   SD yang kini punya Handphone ataupun gadget lainnya. Tidak main-main, isinya bukan cuma game tetapi banyak video-video yang sepatutnya tidak untuk diperlihatkan. Bayangkan, anak yang baru berumur belasan tahun sudah terbiasa mengonsumsi video-video orang dewasa. Bagaimana nasib bangsa Indonesia mendatang jika melahirkan anak-anak seperti itu?
Selain itu, banyak orang Indonesia yang bergaya dan bertingkah laku kebarat-baratan. Memang banyak budaya Barat yang bisa dicontoh oleh bangsa kita, tetapi juga banyak yang harus kita pilah. Masalahnya, orang Indonesia dapat dengan mudah untuk meniru budaya barat yang kurang baik dan tidak berpikir untuk memilahnya seperti budaya seks bebas, pesta narkoba, pergi ke club berpakaian kurang sopan dan akhirnya nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh bangsa Indonesia pun menjadi luntur.
Lebih parahnya lagi, kini orang-orang lebih suka jadi pribadi yang individualis suka mementingkan diri sendiri. Hal itu dapat dilihat saat mereka berkumpul dengan teman-teman, pasti mereka tidak saling bercerita atau sekedar bercanda tetapi justru asik dengan Handphonenya masing-masing. Sehingga kurang sikap solidaritas, gotong royong, sikap peduli pada teman dan kesetiakawanan.
Dampak globalisasi di bidang informasi memanglah menguntungkan bagi kita. Namun, tidak dapat dipungkiri banyak sekali kerugian yang juga kita rasakan. Apakah yang dapat kita lakukan demi bangsa? Apakah kita harus mengikuti arusnya? Atau justru menolaknya? Apakah internet harus dihapuskan supaya moral bangsa tidak semakin memburuk? Ataukah kita biarkan saja dan berusaha untuk memfilternya? Semua tergantung dari diri kita masing-masing, tergantung bagaimana kita menyikapi dan berusaha jadi bibit-bibit unggul bangsa Indonesia. Jadi, marilah kita pikirkan apakah internet lebih memiliki dampak positif atau negatis.
Devi pnk
Â
Sumber :Â