Mohon tunggu...
Devi Permata Sari Lam
Devi Permata Sari Lam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya adalah menulis dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Financial

Komitmen BRI dalam Menerapkan ESG untuk Mendorong Terciptanya Ekosistem Finansial yang Berkelanjutan

9 Desember 2023   07:01 Diperbarui: 9 Desember 2023   07:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada tahun 2015, United Nations merilis 17 agenda SDG yang menjadi target pembangunan berkelanjutan hingga 2030. Hal tersebut sebagai jawaban untuk menciptakan planet yang lebih baik dan aman untuk ditinggali makhluk hidup, serta menyelesaikan masalah-masalah utama yang ada di bumi. Beberapa contoh bidang yang menjadi target Pembangunan berkelanjutan , yaitu kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan well-being, pendidikan yang berkuliatas, dan lain-lain.

Dalam menerapkan SDG, terdapat salah satu prinsip yang membantu untuk mewujudkan agenda pembanguan berkelanjutan, yaitu ESG. ESG (Environmental, Social, Governance)  merupakan suatu istilah bagi suatu standar Perusahaan yang dalam praktiknya menerapkan tiga konsep , yaitu Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Pertama, konsep Environmental dalam ESG mensyaratkan bahwa setiap perusahaan sebisa mungkin menjaga lingkungan dalam melakukan bisnis mereka, seperti energi bersih pada perusahaan, polusi, konservasi sumber daya alam, serta terhadap kehidupan makhlup hidup lain.

Kedua, kriteria Social membahas tentang hubungan perusahaan atau pelaku bisnis dengan kominitas, masyarakat, pemasok, pembeli, media, dan pihak-pihak lainnya yang memiliki hubungan baik langsung maupun tidak lamgsung terhadap perusahaan. Contoh, perusahaan harus siap mendalami isu-isu yang dialami oleh karyawan ataupun pekerja yang dimiliki.

Ketiga, dari segi Governance memfokuskan tentang bagaimana perusahaan mengahadapi maupun mengelola hal-hal internal mereka dengan baik dan berkelanjutan. Adapun aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam kriteria ini, yaitu proses audit, kebijakan perusahaan, standar perusahaan, budaya, penyingkapan, informasi, dan kepatuhan. Perusahaan yang menerapkan aspek-aspek tersebut dapat meberikan kepercayaan diri kepada calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan mereka. Contohnya, perusahaan dengan sistem tata pengelolaan keuangan yang legal, transparan, dan tidak melanggar hak etik akan menjadi hal yang sangat dipertimbangkan oleh investor.

Para pelaku ekonomi dan perusahaan yang menerapkan ESG dalam menjalankan kegiatan ekonomi mereka akan mendapat penilaian, dari skala domestik hingga global. BRI (Bank Rakyat Indonesia) sendiri merupakan bank pertama yang menerapkan ESG di Indonesia. Berdasarkan data dari Sustainalytics yang mengukur eksposur perusahaan terkait risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG) memberikan skor sebesar 18,8 terhadap BRI di tahun 2022 yang artinya BRI mendapatkan predikat low risk. Jika diperhatikan dengan baik, predikat yang didapatkan BRI meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, BRI masuk ke dalam kategori medium risk dengan poin 21, 5, kemudian pada tahun 2020, BRI masuk ke dalam kategori high risk dengan poin 30. Kenaikan peringkat yang didapatkan oleh BRI menunjukkan komitemen yang dimiliki untuk menerapkan ESG untuk menjaga kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam skala nasional, penerapan ESG diatur dalam Peraturan OJK Nomor 51 Tahun 2017. Peraturan ini menetapkan panduan bagi Lembaga Jasa Keuangan, termasuk BRI, untuk menerapkan Keuangan Berkelanjutan. Menurut informasi dari laman resmi ir-bri.com, Bank ini diwajibkan menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB), melaporkan secara berkala, dan mengalokasikan dana untuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Pada tingkat regional, BRI mengadopsi standar seperti Good Corporate Governance dari ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) dan standar penerbitan Sustainability Bond, termasuk ASEAN Sustainability Bond Standards.

Dalam skala Internasional, BRI mematuhi standar pelaporan global seperti GRI (Global Reporting Initiatives), SASB (Sustainability Accounting Standard Board), Stakeholders Capitalism Metrics, dan TCFD (Task force on Climate-related Financial Disclosure).

Selain itu, BRI juga berkomitmen pada penghitungan emisi karbon dan penetapan target Net Zero Emission (NZE) melalui standar seperti GHG Protocol, PCAF (Partnership for Carbon Accounting Financials), dan SBTi (Science-based Target initiatives). Untuk pengukuran parameter ESG Rating, BRI memperhitungkan S&P Global Corporate Sustainability Assessment, MSCI, dan Sustainalytics

Dapat dilihat bahwa BRI secara senantiasa menerapkan ESG untuk mendukung kegiatan ekonomi yang berkelanjutan mulai dari skala nasioanl, regional, hingga internasional. Bahkan, BRI tidak hanya menerapkan, tetapi juga berkomitmen untuk terus meningkatkan penerapakn ESG dalam perusahaan mereka yang dapat dilihat dari predikat  Sustainalytics yang meningkat setiap tahunnya. Perlu diketahui bersama, bahwa penerapan dengan prinsip berkelanjutan sangat perlu diperhatikan mengingat hal tersebut merupakan salah satu parameter untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun