Mohon tunggu...
Devi KusumaWardani
Devi KusumaWardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hello everyone! this is me, nice to meet you hihi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Datang ke Psikolog atau Profesional Aman Gak Sih?

10 November 2023   00:00 Diperbarui: 10 November 2023   00:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental menjadi suatu isu yang sering kali disuarakan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Fenomena ataupun hot news yang menduduki peringkat teratas akhir-akhir ini masih berkaitan dengan kesehatan mental. Kesehatan mental menjadi satu hal yang sangat kompleks mulai dari jenis, proses ataupun penanganannya. Dan semua hal itu kembali pada individu yang mengalami perubahan baik dari psikologis, biologis, maupun dari hal sosialnya, karena hal itu semua adalah suatu proses dari individu untuk kematangan jiwanya.

Setiap kita pasti memiliki masalah yang dapat diselesaikan oleh diri kita sendiri dan yang tidak dapat diselesaikan oleh diri sendiri yang dimana kita membutuhkan orang lain untuk menjadi jembatan dalam proses penyelesaiannya. Tidak semua masalah dapat selesai jika kita mendiamkannya, tidak semua masalah dapat selesai jika kita tidak membagikannya, dan tidak semua masalah akan hilang sendiri tanpa adanya usaha dari diri kita untuk memulainya. Namun, dari diri kita sendiri masih memiliki boundary yang sangat kuat akan hal itu dan seakan-akan kita mampu melewati semua halnya dengan sendiri. Dalam hal penanganan, banyak dari kita semua masih takut untuk bercerita tentang keluh kesah dan perasaan yang sedang dirasakan. Banyak ketakutan yang berawal dari pikiran atau persepsi pribadi yang menjadikan seseorang atau individu enggan untuk bercerita adalah takut membebani.

Hal-hal di atas sebenernya wajar dirasakan oleh setiap orang yang sedang membutuhkan pendengar atau teman untuk bisa membantunya keluar atau mengetahui hal apa yang sedang dirasakan. Namun, menjadi tidak wajar apabila individu tersebut terlalu larut akan pikirannya sehingga ia abai dengan apa yang dibutuhkan oleh dirinya. Tidak perlu risaukan tentang apakah membebani atau tidak, kita cukup sedikit membagi masalah kita. Jika dirasa setelah bercerita dengan orang terdekat kurang mendapat feedback yang baik atau merasa kurang lega dan hal tersebut justru membuat kondisi kita  memburuk mungkin sudah waktunya kamu membutuhkan bantuan dari professional.

Namun, tidak semua orang berani untuk datang langsung ke psikolog atau professional. Banyak yang beranggapan jika datang ke psikolog artinya memiliki gangguan jiwa dan hal tersebut menjadi sebuah stigma masyarakat yang sulit untuk dihilangkan. Hayoo siapa yang masih takut dengan stigma tersebut? Gais setiap kita adalah manusia yang akan sering membutuhkan bantuan orang lain untuk membantu kita dalam penyembuhan baik fisik maupun psikis. Ketakutan akan data yang diceritakan di sesi  konseling juga menjadi salah satu penyebab orang-orang takut untuk datang. 

Perlu diketahui buat teman-teman, setiap psikolog ataupun lembaga psikologi pasti memiliki kode etik yang berlaku. Menyinggung mengenai kode etik dalam konseling dimana hal tersebut berkaitan juga dengan data milik klien, maka harus ada pasal yang dapat digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Tidak perlu merasa cemas jika data ataupun hasil cerita kita ke psikolog akan bocor karena mereka dapat menjamin kerahasiaan data, karena telah tertuang dalam kode etik pada pasal 23-27 tentang kerahasiaan rekam dan hasil pemeriksaan psikologi.

Sebenarnya banyak sekali hal yang menyebabkan masyarakat ragu untuk mendatangi psikolog atau professional. Dimana dibalik ketakutan tersebut banyak manfaat yang dapat diambil, misalnya dapat membantu kita untuk memahami sudut pandang tentang masalah yang sedang dihadapi ataupun dapat dibantu meluruskan permasalahan kita. Setiap tindakan yang kita lakukan pasti memiliki dampak positif dan negatifnya, selagi itu baik untuk diri sendiri maka lakukanlah. Jika ditanya aman atau tidak datang ke psikolog, jawabannya adalah aman karena mereka sudah memiliki lisensi dan memegang kode etik yang berlaku. 

Namun, hal tersebut dikembalikan lagi kepada kita apakah kita mau atau tidak. Buat teman-teman yang mungkin sangat membutuhkan bantuan untuk keluar dari permasalahan dan hal tersebut cukup mengganggu, jangan ragu untuk datang karena your mental health is important.

Reference

Indarjo, S. (2009). Kesehatan jiwa remaja. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1).

Indonesia, H. P. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun