Mohon tunggu...
Devi Triyani
Devi Triyani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - devi0706_

Maju terus dan berjuang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terkenang

11 Oktober 2019   07:40 Diperbarui: 11 Oktober 2019   08:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu itu pelajaran sedang berlangsung , kami semua belajar dengan penuh semangat. Suasana kelas saat itu sangat damai dan hening , aku duduk bersama Mara dan aku duduk tepat di belakang Ani dan Nia mereka bertiga adalah ketiga sahabat ku yang selalu ada buat aku karena kita selalu bersama sama selalu saling support  aku bangga punya sahabat seperti mereka. 

Aku kelas mipa2 kebetulan waktu itu mipa2 mendapatkan walikelas yang cinta kebersihan harus selalu bersih dan kami semua pun harus memenuhi perintah itu untuk selalu di sapu dan di pel tidak hanya itu bahkan kelas kami sampai menyiapkan rak sepatu agar dalam kelas tidak kotor jadi kami semua membuka sepatu, kami semua tidak keberatan akan hal itu karena itu juga untuk kebaikan kita sendiri karena kebersihan sebagian dari iman.

Saat itu waktu menunjukan tepat pukul 12.30WIB. Kami semua  mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kebetulan hari itu adalah pelajaran bahasa Indonesia. Guru Indonesia yang bernama Bu Novi memberi tugas untuk membuat sebuah kalimat dan soal analisis kami semua mengerjakannya dengan penuh semangat. 

Pada saat itu tugas yang diberikan Bu Novi tidak hanya satu tetapi banyak dan saya pun mengerjakan satu persatu , tugas yang diberikan Bu Novi cukup bisa dipahami tetapi saya tidak begitu paham hingga harus bertanya ke Mara sahabat saya

" Mara maksudnya tugas ini gimana saya tidak paham?" Kata ku kepada Mara
 " itu tugas menganalisis suatu cerita" katanya.
" Menganalisis bagaimana?" Kata ku karena belum terlalu paham
" Jadi kita baca dulu cerita nya  setelah itu analisis soal - soal yang sudah di siapkan di dalam buku" jawab Mara
" Oh begitu, terima kasih Mara sudah memberi tahuku" ucapku.

Semuanya mengerjakan tugas yang diberikan Bu Novi. Ada yang mengerjakan sambil bermusik, ada juga yang mengerjakan sambil berbincang-bincang tentang tugas yang diberikan. 

Disaat semua sedang asyik mengerjakan tugas tiba-tiba ada getaran yang menggoyang kan semua ruangan kelas aku kira itu Tanti temen ku yang sedang loncat loncatan dibelakang ku tetapi waktu aku lihat ternyata bukan dan heran nya sekelas pada panik dan aku baru sadar bahwa itu adalah gempa bumi, disaat aku sadar bahwa itu adalah gempa aku pun langsung panik, takut dan aku bingung harus ngapain tetapi Mara menangis dan langsung memeluk ku dan dia beristighfar akupun ikut beristighfar dengannya. 

Aku panik sekali karena Mara menangis begitu kencang . Ani dan Nia pun terlihat sangat panik dan kita semua pun berusaha saling menenangkan satu sama lainnya agar tetap tenang dan kita pun tidak henti berdoa. Bu Novi pun ikut menenangkan kita semua katanya" jangan panik berdoa semuanya ". Goncangan nya cukup besar dan lama dan akhirnya kami semua disuruh untuk keluar kelas dan mencari tempat  terbuka.

Di saat kami semua disuruh keluar kelas , aku ingat bahwa sepatuku belum dipake dan juga buku belum pada di beresin dan akupun akhirnya membereskan dulu buku dan dimasukan ke dalam tas. Ani dan Nia pun sama mereka membereskan buku dan memakai sepatu, tetapi Mara memarahiku katanya jangan dulu ngeberesin buku dan memakai sepatu keluar aja dulu selamatin nyawa kita dahulu dan akupun nurut apa yang dikatakan Mara, kita semua akhirnya keluar mencari tempat terbuka. 

Bu Novi terus mengingat kan kita agar jangan panik dan selalu berdo'a. Setelah kami semua diluar ditempat terbuka kami semua ngumpul dan saling berpelukan, tidak lama kemudian goncangan nya berhenti dan kita semua pun lega akhirnya goncangan nya telah berhenti. Gempa hari itu tidak cukup parah tidak sampai membuat bangunan roboh dan tidak ada juga korban jiwa tetapi membuat kita semua sangat takut. 

Setelah kami semua merasa cukup tenang kami disuruh masuk kembali kedalam ruangan kelas secara tertib dan teratur. Didalam ruangan kelas yang asalnya hening mendadak jadi rame akibat gempa tersebut kami semua membicarakan kejadian barusan mengapa bisa terasa sekali goncangan nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun