Beberapa hari yang lalu kita sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri, atau yang biasa di sebut dengan Lebaran. Berbicara tentang Lebaran, kalian pasti sudah tidak asing dengan yang namanya Ketupat bukan?
Ya, ketupat sendiri sudah menjadi tradisi santapa di Hari Raya Idul Fitri. Bahkan di hari raya lebaran ke-7 tradisi makan ketupat dinamakan Lebaran Ketupat. Oh iya, tradisi ini hanya ada di Indonesia lho.Â
Sejak kapan tradisi Lebaran Ketupat ini sudah berlangsung?Â
Konon, Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan ketupat kepada masyarakat Jawa. Pada waktu itu, Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda (usai atau setelah), yaitu bakda Lebaran dan bakda kupat. Bakda tersebut dimulai seminggu sesudah Lebaran.
Ketupat sebagai simbol dihari Idul Fitri memiliki makna tertentu. Berdasarkan filosofi Jawa yang turun temurun, ketupat merupakan kependekan kata dari Ngaku Lepat, yang artinya meminta maaf dan Laku Papat yang berarti empat tindakan.
Ngaku lepat atau meminta maaf di hari raya diimplementasikan bagi orang Jawa dengan tradisi sungkeman yang mengajarkan pentingnya menghormati orangtua.
Sedangkan laku papat atau empat tindakan tersebut yakni: Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.
Lebaran artinya sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.Â
Luberan adalah meluber atau melimpah, yang dapat dimaknai ajakan bersedekah untuk kaum miskin. Sebagai salah satu contoh, yakni zakat fitrah.
Sedangkan Leburan, sudah habis atau melebur. Maknanya adalah dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
Sementara Laburan, kata tersebut berasal dari kata labur, melabur atau mengecat dengan kapur putih. Sehingga hal tersebut dimaknai supaya semua umat manusia selalu menjaga kesucian lahir dan bathinnya.
Lebaran Ketupat ini juga ada mitos yang menyelubunginya
Pada hari raya ini identik dengan tradisi makan ketupat, namun siapa sangka di balik tradisi itu ada juga mitos yang tersimpan. Di jaman dahulu, masyarakat memaknai Lebaran Ketupat bukan sekedar hari besar keagamaan saja. Menurut mereka, Lebaran Ketupat punya arti khusus bagi seseorang yang anaknya sudah meninggal.