Setelah itu, Saya coba pahami arti feminis lebih jauh dari perspektif yang berbeda. Ternyata, R.A Kartini adalah salah satunya. Di saat itu lah saya baru mulai bisa fight back. Stiap kali saya berbicara tentang kesetaraan gender dan mereka bilang "tidak mungkin perempuan bisa" dan "dasar feminis".Â
Saya selalu menjawab: "Kalau memang feminis kenapa? Kenyataannya kok, tidak semua lelaki mampu. Makanya jangan bangga hanya karena seorang lelaki, dan kalah sama perempuan!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!