Mohon tunggu...
devenyobel
devenyobel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

suka musik, basket, makan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Harga Dollar Terus Meningkat Terhadap Rupiah: Dampak dan Prospek ke Depan

5 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga Dollar Terus Meningkat (Sumber: https://id.pngtree.com/free-backgrounds-photos/uang-seratus-dolar)

Dalam beberapa bulan terakhir, nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah Indonesia (IDR) menunjukkan tren yang terus meningkat. Pada awal 2025, nilai tukar dollar mencapai sekitar Rp 15.700, sebuah angka yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini mengindikasikan adanya ketidakseimbangan dalam pasar valuta asing yang berpotensi memengaruhi daya beli masyarakat Indonesia. Kenaikan dolar ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang turut menentukan nilai tukar.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penguatan dollar terhadap rupiah adalah kebijakan moneter di Amerika Serikat. Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi di AS telah membuat dolar semakin menarik bagi investor global. Dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, banyak investor memilih dolar sebagai aset yang lebih aman, yang kemudian meningkatkan permintaan terhadap dollar. Hal ini menyebabkan aliran modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, dan berujung pada depresiasi nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, ekonomi Indonesia juga berperan dalam memengaruhi nilai tukar rupiah. Meskipun Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif, defisit transaksi berjalan dan ketergantungan pada impor energi seperti bahan bakar minyak (BBM) semakin membebani cadangan devisa negara. Ketergantungan ini membuat Indonesia lebih rentan terhadap fluktuasi nilai tukar dolar. Ketika harga minyak dunia meningkat, Indonesia harus membayar lebih banyak dalam dolar untuk impor, yang semakin memperburuk neraca perdagangan dan memicu penurunan nilai rupiah.

Faktor global lain yang turut memperburuk situasi adalah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi dunia. Krisis ekonomi di Eropa, serta potensi ketegangan antara negara-negara besar, turut menciptakan ketidakpastian yang mendorong para investor untuk mengalihkan investasi mereka ke aset yang lebih stabil, yaitu dolar AS. Dalam kondisi seperti ini, banyak negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang merasa dampak negatifnya, karena arus keluar modal semakin memperburuk fluktuasi nilai tukar mereka.

Namun, ada beberapa faktor yang mungkin dapat memperbaiki posisi rupiah di masa depan. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi domestik, antara lain dengan mendorong pengembangan sektor-sektor yang lebih produktif dan mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, peningkatan ekspor dan pariwisata diharapkan dapat memberikan dorongan pada penerimaan devisa negara, yang berpotensi memperkuat rupiah. Pemerintah juga telah berusaha untuk menjaga kestabilan harga barang-barang kebutuhan pokok, yang juga dapat membantu menjaga daya beli masyarakat meskipun nilai tukar dolar menguat.

Melihat prospek ke depan, prediksi terhadap pergerakan nilai tukar dolar terhadap rupiah tetap penuh ketidakpastian. Jika kebijakan suku bunga tinggi di AS terus berlanjut, dolar kemungkinan besar akan tetap menguat terhadap rupiah. Namun, jika Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas ekonomi domestik dan meningkatkan daya saingnya di pasar global, ada kemungkinan rupiah dapat kembali menguat. Dalam jangka panjang, perubahan kebijakan moneter global, serta kebijakan ekonomi Indonesia, akan menjadi kunci dalam menentukan arah pergerakan nilai tukar rupiah.

Secara keseluruhan, sementara kenaikan harga dolar terhadap rupiah di tahun 2025 menciptakan tantangan bagi Indonesia, upaya perbaikan ekonomi domestik dan stabilitas geopolitik global akan sangat menentukan bagaimana pergerakan nilai tukar ini akan berkembang. Masyarakat dan pelaku usaha perlu siap menghadapi fluktuasi yang mungkin terjadi dan menjaga daya tahan ekonomi Indonesia agar tetap kuat menghadapi tantangan global yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun