Mohon tunggu...
Ardieansyah
Ardieansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen IPDN

Seorang pemerhati politik,pemerintahan dan pembangunan yang perihatin terhadap pembangunan yang terjadi pada dunia ketiga. Dosen STIA Lancang Kuning Dumai, Dosen IPDN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Osbern Pejuang Tangguh dan Penulis Kreatif Tanah Batak

12 Februari 2017   15:50 Diperbarui: 12 Februari 2017   15:58 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

OSBERN, PEJUANG TANGGUH DAN PENULIS KRETIF TANAH BATAK

oleh :

Ardieansyah

Dosen,Penulis dan Sosial Enterpreneur

Pak Osbern Manihuruk  yang  akrab dipanggil Osbern merupakan seorang putra Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara  yang lahir di suatu daerah Kaban Jahe pada 15 Juli 1965.  Beliau merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara yang sudah hidup yatim piatu ketika usia 21 tahun. Ketika ayahnya meninggal dunia tidak lama berselang satu bulan kurang tiga hari ibundanya pun dipanggil yang maha kuasa sehingga tanggung  jawab terhadap adiknyapun tertumpu dipundaknya.

Sejak kecil beliau menempuh pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas  di Pematang Siantar. Namun ada yang cukup menarik bahwa beliau sudah mengenal dunia tulis menulis dan korespodensi ketika masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama. Pak Osben sudah punya jaringan korespodensi dengan sahabat di dalam dan diluar negeri dalam suatu Komunitas Sahabat Pena, diantaranya ada yang dari Kalimantan,Jakarta, Sulawesi dan bahkan ada yang di negara jiran Malaysia. Waktu itu mengenal wilayah tanah air tidak asing lagi bagi beliau.

Kemudian ketika tamat Sekolah Menengah Atas  tahun 1984-1986 beliau mencoba untuk merantau dan melanjutkan pendidikan di Jakarta di Kampus Inter Studi yang memang menyalurkan bakat menulis dan korespodensinya  sejak dari dulu.  Namun nasib berkata lain, tuhan memanggil kedua orangtuanya yang mengharuskan beliau untuk kembali ke kampung halamannya dan menggantikan tanggungjawab kedua orang tuanya sebagai anak sulung untuk mendidik dan membesarkan adik laki-lakinya.

Beliau dikaruniai lima orang anak 4 laki-laki dan seorang perempuan dari hasil pernikahannya dengan Ibu Pasaribu Habiahan yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang  ibu rumah tangga. Anak yang pertama tinggal dan berkarya di Pematang Siantar, Putra yang kedua sedang berkuliah di UKSW Salatiga, putra ketiga berkarya di Pematang siantar, putra keempat sedang berkuliah di Universitas Brawijaya Malang serta putri yang bungsu sedang menempuh pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di Pematang Siantar.

Putra Pematang Siantar yang tangguh ini kemudian bekerja sebagai Redaktur Majalah di salah satu media lokal di Provinsi Sumatera Utara. Kurang lebih selama sembilan tahun beliau menggeluti dunia pers dan kewartawanan ini. Kemudian pada tahun 1996-1997 beliau mencoba peruntungan di Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan pers sebagai redaktur wartawan. Namun ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1997 maka beliaupun  kembali ke kampung halamannya.

Sekembalinya dari jakarta beliau berjumpa dengan salah seorang tokoh besar yang mengendalikan Koperasi Kredit Union  yakni Bapak Drs. PM Sitanggang yang mempunyai cabang di seluruh Indonesia. Kemudian beliau ditawari oleh tokoh tersebut untuk bergabung bersama Koperasi yang dipimpinnya. Sehingga beliau sudah mengabdi lebih kurang 20 tahun di Koperasi Kredit Union yang tidak hanya memberikan simpan pinjam tapi juga peduli terhadap nasib rakyat kecil terutamanya dalam pemberdayaan masyarakatnya. Saat ini belau diberikan amanah sebagai  Divisi Diklat Koperasi Kredit Union dan sebagai trainer pada lembaga tersebut. Beliau pernah memberikan pelatihan bagi anggota koperasi Union di provinsi Riau, Jakarta, Bali serta berbagai kota besar lainnya di Indonesia.

Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Pak Osben aktif sebagai sekretaris jendral (sekjen) Perhimpunan Manihuruk se-dunia, kemudian juga sebagai Bendahara di Perhimpunan Pasaribu Habiahan, Badan Pengawas Keuangan pada Organisasi gereja di Pematang Siantar serta berbagai aktifitas lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun