Mohon tunggu...
Devdan Dewa
Devdan Dewa Mohon Tunggu... Administrasi - Akademisi

Akademisi dan penulis lepas yang mendikasikan diri pada kalimat yang bebas tanpa harus dibatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyair Amatiran

12 Oktober 2013   08:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak bisa menyusun deret kata sehingga terlihat bernyawa. Aku tak sanggup membuat setiap kalimat menjadi ironi yang nyata. Bahkan aku tak mampu, mengeja setiap huruf demi huruf untuk membungkam kata lewat suara. Aku hanya menekakkan pena, agar dapat menari-nari diatas tabula. Entah akan seperti apa jadinya, tapi aku berusaha. Menyelipkan secuil keberanian yang ada.


Aku juga ingin jadi sepertinya. Merangkai setiap bagian hingga berdetak, bernyawa. Aku ingin menjadi sepertinya. Para pujangga yang membawa roman suka cita. Tapi, mana mungkin aku bersanding sejajar dengan mereka. Jika kata saja tak punya. Jika membedakan titik dan koma saja, aku tak bisa.




Mana mungkin aku bisa membawa rona bahagia. Jika raut penuh amarah. Aku menunggu waktu membawa nada-nada. Agar aku juga dapat bernyanyi lagu rindu. Membungkus setiap luka dan lara, yang terselubung dibalik ucapan penuh kebencian.



"Aku hanya lelaki, yang juga ingin mengganti duka dengan suka. Menegadahkan kepala kepada mentari senja. Seraya berkata! Aku sedang belajar, menulis puisi cinta."


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun