Apakah kamu pernah merasakan setiap 30 menit sekali mendapatkan telepon dari nomor yang berbeda dan tidak dikenal? Rasanya sangat mengganggu dan seperti diteror. Itulah yang saya rasakan beberapa bulan lalu ketika tagihan pinjaman online yang harus saya bayar mendekati jatuh tempo. Setidaknya tiga hari sebelumnya saya harus mengkondisikan ponsel saya dalam mode diam. Biar enggak berisik. Padahal saya sudah niat akan membayar, lho. Sabar dikit ngapa?
Untungnya, sekarang saya sudah tidak mengalami teror itu lagi. Akhir April 2024 lalu saya baru bisa terlepas dari lingkaran setan pinjaman online (pinjol) setelah terjebak di dalamnya selama hampir sembilan bulan.
Saya sengaja terbuka di sini. Siapa tahu, pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran juga bagi orang lain, terutama mahasiswa. Sebelum itu, jangan salah sangka dulu, ya. Saya meminjam uang di salah satu penyedia pinjaman online buat bayar UKT. Saya juga tidak memberi tahu orang tua saya.
Tentu saja, perilaku saya ini berhasil membuat saya pusing tujuh keliling karena harus mencari cara bagaimana bisa membayar utang tersebut sebelum jatuh tempo dan…. malah membuat studi saya jadi sedikit berantakan.
Setelah merasakan pahitnya terjerumus di lingkaran setan itu, saya jadi sadar kalau literasi keuangan saya masih sangat rendah. Saya mengakui terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk melakukan pinjaman di platform online itu tanpa mempelajari terlebih dahulu apa saja konsekuensinya, apalagi mereka menjanjikan kemudahan jika dibandingkan dengan meminjam ke teman, saudara, atau tetangga hehe.
Sejak saat itu, saya selalu berusaha untuk meningkatkan literasi keuangan saya dengan membaca buku, menonton video di YouTube, atau mengikuti acara seminar. Oleh karena itu, saya merasa sangat beruntung bisa menjadi salah satu dari 25 Kompasioner terpilih untuk mengikuti Blog Gathering 2024 pada Jumat, 24 Mei 2024 yang mengangkat tema “Ngobrolin Finansial di Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance”, hasil kolaborasi antara Adira Finance dan Kompasiana.
Acara ini diisi oleh tiga narasumber, yaitu Ayu Sara Herlia selaku Financial Literacy Specialist dan Founder @mamaber.uang, Indra Meyman Harefa sebagai Head of Regional Non Auto Business Adira Finance, dan Dwi Nopianto yang merupakan AXI Adira Finance.
Rasanya tak terhitung berapa banyak ilmu yang saya dapatkan dari mengikuti acara ini. Berikut ini adalah empat pelajaran yang menurut saya paling penting.
Seberapa Penting Frugal Living?
Pembicaraan tentang frugal living menjadi salah satu topik yang menarik perhatian saya. Gaya hidup yang bertujuan untuk menghemat pengeluaran dan bijaksana dalam mengelola kebutuhan dan keinginan itu tanpa saya sadari sudah saya terapkan, terutama saat masih terjebak utang.
Di acara ini, saya sangat tertarik dengan perspektif terkait frugal living dari Ayu Sara Herlia. Perempuan yang akrab disapa Sara itu menyarankan untuk menentukan terlebih dahulu tujuan menerapkan gaya hidup yang mengurangi pengeluaran ini secara spesifik. Tanyakan pada diri sendiri, apakah ada target hidup yang ingin dicapai atau hanya karena takut merasa tertinggal alias FOMO?