Mohon tunggu...
Deva Yohana
Deva Yohana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengupas seputar dunia komunitas sampai tuntas - Aktif bergerak di isu pendidikan dan literasi - Pecinta buku, sastra, dan bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ceritaku Menulis dan Tumbuh Bersama Komunitas

9 April 2023   21:16 Diperbarui: 9 April 2023   21:28 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Denai Aksara bersama Teruntuk Project (Dokumentasi pribadi)

Menulis dan berkomunitas adalah dua aktivitas yang paling kusukai. Mengapa? Melalui dua kegiatan ini aku semakin mengenali diri sendiri dan bisa tampil dengan dua sisiku yang berbeda. Begini ceritanya.

Jika kamu mengenalku sejak kecil, aku adalah orang yang sangat pendiam dan pemalu. Bahkan, aku pernah menahbiskan diri sebagai orang yang anti sosial saat SMA.

Latar belakangnya tak perlu kuceritakan di sini. Intinya, aku sangat memandang negatif berinteraksi dengan manusia.

Pandangan itu sedikit demi sedikit terkikis manakala aku mulai terjun di komunitas. Ternyata bergaul dengan orang lain tidak semenyeramkan itu. Atau, kebetulan saja aku dikelilingi orang-orang baik?

Menjadi Relawan

Program Denai Aksara bersama Teruntuk Project (Dokumentasi pribadi)
Program Denai Aksara bersama Teruntuk Project (Dokumentasi pribadi)

Di awal masa kuliah, saat ini aku sudah semester delapan, aku memutuskan untuk menjalani 'profesi' sebagai relawan.

Aku bergabung di beberapa komunitas sekaligus dengan fokus isu yang berbeda, mulai dari bahasa asing, sejarah, sosial, hingga pendidikan.

Kegiatan yang paling menyentuh hatiku waktu itu adalah saat mengunjungi rumah singgah untuk anak-anak penderita kanker bersama salah satu komunitas di Jakarta.

Ketika pandemi melanda, aktivitasku terjun di lapangan bersama komunitas terhenti. Aku harus pulang kampung sambil menjalani kuliah daring di sana.

Dengan sangat terpaksa aku juga memutuskan berhenti berkontribusi di beberapa komunitas karena terlalu sering absen dari kegiatan yang mereka adakan. Alasannya cukup membuat gemes, sinyal di kampung susahnya minta ampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun