Oh, tidak! Beberapa lama absen dari kegiatan komunitas menyisakan kekosongan di hatiku. Aku merasa ada yang kurang dari aktivitasku. Memfokuskan diri hanya untuk belajar materi kuliah sungguh sedikit menjemukan.
Berkarya lewat Komunitas
Aku teringat hobiku ketika masa SMA dulu, yaitu menulis diari. Entah mengapa ada keyakinan dalam hati menulis merupakan bagian dari jalan hidupku. Terlebih aku kuliah di jurusan bahasa dan sastra yang membuatku tidak bisa jauh-jauh dari dunia kata.
Aku mulai membangun portofolioku dengan menulis artikel untuk media massa. Terkumpul beberapa karya yang kurasa cukup untuk mendaftar menjadi content writer di komunitas.
Mula-mula, aku berhasil lolos di komunitas yang berfokus pada isu kesehatan mental. Di sana aku belajar banyak tentang ilmu psikologi. Sesuatu yang sangat menarik di luar bidang studiku.
Selain itu, aku mendapatkan materi tentang bagaimana menulis konten untuk sosial media, terutama Instagram. Di titik inilah aku mulai merasa, "wah, ini duniaku banget!"
Aku melanjutkan langkahku dengan bergabung di komunitas-komunitas lainnya dengan menjadi relawan penulis konten. Terhitung lebih dari 10 komunitas dengan beragam fokus isu telah menjadi tempatku berkarya.
Selain itu, aku berkesempatan magang di beberapa platform sebagai penulis. Pengalaman menulis di komunitas sangat membantuku lolos seleksi internship, bahkan di beberapa tempat secara bersamaan.
Tak hanya menulis konten untuk media sosial, aku mencoba hal baru dengan mempelajari dan mempraktikkan penulisan artikel website, baik yang berbentuk artikel SEO maupun penulisan berita.
Aktif di Teruntuk Project dan FORA
Saat ini aku menjadi tim inti dan penulis di komunitas Teruntuk Project dan FORA. Dua platform yang bergerak di isu yang berbeda, isu sosial dan kepemudaan.
Mei 2022, aku ditunjuk oleh Teruntuk Project sebagai koordinator article writer specialist. Pengalaman yang paling menyenangkan adalah saat aku menyeleksi dan mewawancarai calon relawan di divisi ini.