Mohon tunggu...
DEVA SEPTANA
DEVA SEPTANA Mohon Tunggu... Penulis - WRITER

Kompas In Aja!

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Tren HR 2024 dari AI Hingga 4 Hari Kerja

16 Oktober 2024   17:20 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dunia Human Resources (HR) terus berkembang dengan cepat, dan 2024 membawa tren-tren menarik yang akan mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi di tempat kerja. Mulai dari pendekatan holistik untuk kesejahteraan mental hingga pengadopsian teknologi canggih, HR kini menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang inovatif, inklusif, dan produktif. Mari kita bahas tren-tren terkini yang sedang menggebrak dunia HR di tahun ini!

1. Mental Health dan Kesejahteraan Karyawan Jadi Fokus Utama Kesehatan mental telah menjadi sorotan utama dalam kebijakan HR 2024. Perusahaan tidak hanya fokus pada performa kerja, tetapi juga pada kesejahteraan holistik karyawan. Banyak organisasi kini menyediakan program konseling, pelatihan finansial, dan promosi gaya hidup sehat. Kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta memberikan ruang bagi karyawan untuk menyuarakan kebutuhan mereka, dapat meningkatkan rasa dihargai dan produktivitas di tempat kerja.

2. 4 Hari Kerja: Tren yang Kian Populer Konsep 4 hari kerja bukanlah hal baru, tetapi di tahun 2024, ini semakin banyak diadopsi oleh perusahaan yang ingin meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Eksperimen di berbagai negara menunjukkan bahwa model ini tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga produktivitas. Meskipun tidak semua industri cocok dengan pendekatan ini, perusahaan-perusahaan yang berhasil menerapkannya melihat penurunan tingkat kelelahan dan turnover karyawan.

3. DE&I (Diversity, Equity, and Inclusion) Menjadi Lebih Penting dari Sebelumnya Dulu, DE&I mungkin hanya dianggap sebagai formalitas atau kepatuhan, tetapi kini strategi ini menjadi jantung dari kebijakan HR. Perusahaan berlomba-lomba menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang, merasa dihargai. Strategi DE&I yang efektif dapat meningkatkan inovasi, kolaborasi, dan performa bisnis secara keseluruhan. Bukan hanya soal mematuhi aturan, tapi benar-benar menciptakan perubahan berarti dalam budaya organisasi.

4. Revolusi AI di Dunia HR Tidak ada yang bisa menghindari dampak besar AI dalam dunia HR. Dari proses rekrutmen yang menggunakan chatbot hingga analisis data untuk meningkatkan produktivitas, AI menjadi alat yang esensial bagi tim HR. HR kini menggunakan AI untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang karyawan, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan merancang pengalaman kerja yang lebih personal. Namun, penting juga untuk "menghumanisasi" AI agar teknologi ini tetap bisa mendukung kebutuhan manusia, bukan hanya data semata.

5. Skills-Based Hiring Lebih Utama Dibanding Gelar Akademik Rekrutmen berbasis keterampilan kini menjadi tren utama. Perusahaan semakin memprioritaskan kemampuan praktis yang relevan dibandingkan gelar akademik. Di era teknologi yang terus berkembang, keterampilan praktis sering kali lebih penting daripada gelar formal. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaring talenta yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki latar belakang akademik tinggi, tetapi memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.

6. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Jadi Prioritas Tahun 2024 juga melihat peningkatan fokus pada inisiatif keberlanjutan. Perusahaan semakin dituntut untuk tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. HR berperan penting dalam memimpin inisiatif ini, seperti melibatkan karyawan dalam proyek-proyek keberlanjutan dan mendidik mereka tentang tanggung jawab lingkungan. Dengan demikian, keberlanjutan tidak hanya menjadi tujuan perusahaan, tetapi juga bagian dari budaya organisasi.

7. Generasi Z: Talenta Masa Depan Generasi Z kini mulai mendominasi angkatan kerja, dan mereka membawa nilai-nilai serta harapan yang berbeda. Mereka mencari pekerjaan yang memiliki arti, lingkungan kerja yang inklusif, dan kesempatan untuk berkembang secara personal dan profesional. Perusahaan yang ingin menarik talenta dari generasi ini perlu menyediakan lebih dari sekedar gaji kompetitif. Program pengembangan karier, nilai-nilai sosial yang kuat, serta budaya kerja yang inklusif menjadi daya tarik utama bagi generasi ini.

8. Keuntungan Karyawan yang Lebih Fleksibel Paket keuntungan karyawan di 2024 kini semakin menyesuaikan dengan kebutuhan individu. Kesehatan mental, fleksibilitas kerja, dan peluang pengembangan diri menjadi elemen penting dalam strategi retensi karyawan. Dengan semakin ketatnya persaingan untuk menarik talenta terbaik, perusahaan yang menawarkan paket keuntungan yang komprehensif dan fleksibel akan memiliki keunggulan dalam perekrutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun