Sekolah Animasi di Indonesia Menghasilkan SDM Unggul

Sub-bidang Film, Gerakan, dan Video (FAV) adalah bagian penting dari ekonomi kreatif yang berkembang pesat, sebagaimana dibuktikan dengan meningkatnya kerja sama dalam proyek-proyek global dan hasil dari keaktifan 3D di pasar global. Organisasi pendidikan memainkan peran penting dalam menghasilkan orang-orang yang sangat berbakat untuk hasil industri perjalanan dan bidang ekonomi kreatif. 

Institusi akademik formal seperti jurusan universitas tidak selalu berperan signifikan dalam institusi pendidikan. Sebaliknya, juga datang dari sekolah-sekolah yang menekankan pengembangan minat dan bakat, khususnya sekolah-sekolah yang mengkhususkan diri pada film dan animasi. Banyak sekolah film dan animasi di Indonesia telah menghasilkan profesional berketerampilan tinggi yang telah mencapai kesuksesan internasional dan unggul dalam ekonomi kreatif. 

Untuk bekerja di sub bidang film, aktivitas, dan video (FAV), berikut beberapa sekolah film dan keaktifan khusus di Indonesia: HelloMotion Institute HelloMotion Academy non-formal adalah tempat untuk belajar lebih banyak tentang animasi. Ini mengajarkan ilustrasi, grafik gerak, dan animasi 2D dan 3D. 

Lebih dari 30.000 alumni kreatif berprestasi telah lulus dari akademi yang didirikan pada tahun 2004. Para pelatih HelloMotion Foundation juga merupakan individu yang berkembang dan berpengalaman dalam bisnis imajinatif. 

Salah satunya Ade Putra Lestari yang berpengalaman bekerja sama dengan artis tanah air seperti Raisa, D'Masiv, dan Pusakata. Anda dapat mengikuti KelasAnimasi jika tidak mempunyai waktu untuk mengikuti kelas animasi offline . Semua mata pelajaran yang ada di sekolah keaktifan ini sepenuhnya online, sehingga Anda dapat memahami seluruh materi melalui rekaman yang diberikan di rumah.

Kerennya, ClassAnimation memiliki level ilustrasi yang dapat dipilih berdasarkan kasus per kasus, baik untuk level pemula, sedang, atau tinggi. Semua informasi yang diperoleh selama pembelajaran juga berguna di berbagai bidang kerja. DOES College Sekolah film dan keaktifan lainnya adalah DOES College, yang dirintis oleh pemain dan bassis grup musik Endank Soekamti. Sekolah non formal gratis yang terletak di Sleman Rule, Yogyakarta ini, awalnya hanya berpusat pada persiapan kegiatan. 

Namun, DOES University telah berkembang dari waktu ke waktu dengan memasukkan lima jurusan, termasuk Animasi 3D, Pemodelan 3D, Pengembangan Perangkat Lunak, Desain UI/UX, dan Sinematografi, serta delapan generasi. 

Global Plan School Selanjutnya adalah Worldwide Plan School (IDS), sebuah organisasi pendidikan dalam penggambaran visual, keaktifan, dan film. Sekolah ini menawarkan proyek Konfirmasi 1 (D1) dan kursus singkat yang berfokus pada rencana terkomputerisasi, keaktifan tingkat lanjut, film terkomputerisasi, pengalaman klien (UX), dan periklanan terkomputerisasi. 

Sebagai sekolah internasional, IDS dikenal banyak melahirkan alumni yang terus bekerja secara universal. Catharina Ellen Dian, animator Star Wars: The Clone Wars, adalah salah satunya. Enspire School of Computerized Workmanship (ESDA) Diluncurkan pada tahun 2013, Enspire School of Advanced Workmanship (ESDA) juga merupakan salah satu sekolah aktivitas paling terkenal di Indonesia. 

ESDA merupakan sekolah yang fokus pada pengajaran animasi 3D. Dimulai oleh Andre Surya, seorang desainer efek visual yang mengerjakan Star Wars, Transformers, dan Iron Man. Enspire School of Digital Art menawarkan berbagai kelas. Mulai dari keaktifan 3D, rencana permainan, hingga visualisasi yang ditingkatkan. 

Sejumlah besar alumninya telah bekerja di berbagai sanggar di dalam dan luar negeri. Berbagai sekolah khusus film dan animasi di Indonesia diharapkan dapat terus menghasilkan generasi-generasi baru yang unggul dan mendorong perluasan subsektor FAV.