Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) sedang mengalami transformasi signifikan di tempat kerja modern, memanfaatkan teknologi untuk menyederhanakan prosedur dan meningkatkan dukungan karyawan. Chatbots, yang memberikan bantuan sepanjang waktu dan mengotomatiskan tugas-tugas rutin, telah muncul sebagai terobosan di antara solusi SDM yang inovatif. Chatbot HR, yang didukung oleh penalaran terkomputerisasi (kecerdasan buatan manusia) dan penanganan bahasa normal (NLP), adalah alat bantu kasar yang disesuaikan untuk terhubung dengan pekerja dan menawarkan bantuan berkelanjutan.Â
Sistem cerdas ini mampu menjawab berbagai pertanyaan, termasuk pertanyaan mengenai kebijakan SDM, permintaan cuti, dan evaluasi kinerja. Seperti yang ditunjukkan oleh laporan Fabulous View Exploration, ukuran pasar chatbot di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai USD 1,25 miliar pada tahun 2025, didorong oleh meningkatnya penerimaan titik koneksi percakapan yang didorong oleh kecerdasan simulasi di berbagai bisnis, termasuk SDM.Â
Perkembangan luar biasa ini menyoroti berkembangnya makna chatbot dalam membentuk kembali penyampaian administrasi SDM. Salah satu keuntungan penting dari chatbot HR adalah kemampuannya untuk memberikan dukungan momen kepada perwakilan, tidak peduli waktu atau wilayahnya. Misalnya saja, bayangkan sebuah situasi di mana seorang pekerja mempunyai pertanyaan mengenai manfaat kesehatan yang mereka dapatkan di luar waktu yang biasanya tersedia.Â
Daripada percaya bahwa divisi HR akan kembali, mereka bisa berkolaborasi dengan chatbot untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan secara instan. Selain itu, chatbot SDM dapat menangani permintaan yang membosankan, misalnya, tuntutan penyesuaian cuti atau pengaturan organisasi, sehingga membuka peluang bagi pakar SDM untuk menangani tugas-tugas penting tambahan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pekerja dengan menawarkan bantuan yang cepat dan efisien namun juga meningkatkan produktivitas SDM dengan mengurangi bobot wewenang.
