Program kerja mata kuliah Intervensi Komunitas, Program Studi Psikologi Universitas Trunodjoyo Madura , kelompok 3 kelas 5C melakukan intervensi berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan, dengan memberikan media pembelajaran literasi di SD Negeri yang ada di Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Sasaran membaca difokuskan untuk siswa kelas 1, 2, 3, dan 4.
Perbedaan pemberian media pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan tingkatan kelas siswa, karena berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, tidak adanya buku cerita yang menarik perhatian siswa untuk membaca, serta di salah satu sekolah terdapat banyak sekali buku yang ada, namun tidak digunakan dengan semestinya.
Melihat situasi ini, kelompok kami tergerak untuk mencari solusi yang menarik dan membantu anak dalam meningkatkan minat baca pada siswa. Dengan memberikan media dan buku-buku cerita untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir, mengingat, dan motivasi anak dalam membaca. Kegiatan kami bertemakan "Literasi Untuk Negeri : Satu Buku Satu Mimpi"
Bereksplorasi dengan Petualangan Dunia Buku
Salah satu media yang diberikan kepada siswa adalah permainan Petualangan Dunia Buku, kami berpikir bahwa media yang diberikan harus lebih inovatif dan kreatif agar dapat menggugah motivasi siswa untuk membaca. Permainan ini difokuskan untuk siswa kelas 3.
Permainan ini cukup sederhana, siswa akan diberikan sebuah pion-pion bergambar manusia dan hewan. Setiap siswa akan mendapatkan satu pion. Papan petualangan yang telah disediakan oleh kelompok diisi oleh pion pion pada tiap pos, jika siswa sudah menyelesaikan satu buku bacaan, maka siswa tersebut dapat lanjut menuju pos selanjutnya.
Namun jika sudah mencapai tiap 4 pos dan seterusnya, siswa akan mendapatkan sebuah kartu kesempatan yang telah disediakan. Kartu kesempatan berisi sebuah tantangan-tantangan yang mengharuskan siswa untuk bisa menyelesaikan tantangan tersebut misal "sebutkan tokoh yang kamu suka dari buku yang kamu baca"
Keunggulan lain dari permainan ini adalah siswa akan mempunyai daya saing bersama dengan teman temannya, karena mereka akan berlomba lomba untuk bisa segera masuk pos finish. Juga menambah pemahaman siswa terkait dengan buku yang ia baca, sehingga semakin banyak buku yang mereka baca, maka akan menambah wawasan siswa.
Permainan lain yang diterapkan untuk siswa kelas 1 yaitu roda cepat membaca, kelas 2 stick kata, dan untuk kelas 4 adalah dadu bercerita. Dengan model yang sangat unik, dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa tidak cepat bosan.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa terlihat jelas, saat pertama kali guru memperkenalkan beberapa permainan ini. Rasa keingintahuan yang tinggi, dan rasa senang terlihat jelas di wajah mereka. Siswa saling berlomba untuk mencoba pertama kali permainan tersebut. Mereka saling bertukar buku cerita.
Banyak motivasi yang terbangun dalam diri siswa untuk membaca, namun fasilitas yang diberikan tidak seberapa jika dibandingkan dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa.
Kami berharap, program yang kami berikan bisa terus berjalan. Karena melihat potensi potensi yang ditunjukkan oleh siswa, tidak dipungkiri bahwa semua siswa dapat dilatih untuk mulai membaca sejak dini, juga pemberian metode yang tepat sesuai kemampuan siswa. Karena dengan membaca, kita dapat mencipatakan sumber daya manusia dan generasi penerus bangsa yang lebih baik.
Â
Naskah ini disusun oleh Deva Rich Putri, Nadia Masfufatul Islamiyah, Monica Tyas Mawarni, Ava Amadea Aurora, Robert Ahmad Saputro, Najwa Anisa Safitri, Yasmine Al Firdausy, Ikhlasul Hasad, Agnes Berlian, Camelia
Dosen Pembimbing Lapangan, Mery Atika, S.Psi., M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H