"Nat aku pergi dulu. Aku akan pulang dan membawakan sesuatu untukmu"Â
Kata terakhir sebelum dia pergi meninggalkanku. Yatuhan dadaku begitu sesak. Liora gadis ceria dengan segala tawanya aku kehilangan diaÂ
Di tempat kejadian "kue ulang tahun dan bunga yang didekapnyapun rusak"
Aku sempat membaca surat didalam kotak kue itu tangisku semakin pecah dan menjadi.Â
"Natasya Selamat Ulang tahun. Nat terimakasih untuk semuanya. Atas tumpangan rumahmu yang menerima si gadis malang yang hidup sendirian ini. Nat aku bahagia menjadi sahabatmu. Nat jangan pernah lupakan aku. Aku hanya membeli bunga Lili kesukaanmu emmm dan kue ulang tahun strowberry kesukaanmu. Love you Nat"Â
Hai gadis bodoh kenapa kau pergi meninggalkan ku. Aku seperti tak bernyawa sekarang initerlalu cepat,ini seperti tidak nyata,ini semua tidak benar. Dadaku bak ditusuk ribuan pisau ini sungguh sakit.
Dalam hidup ini adalah hal yang membuatku sesak tiada tara. Didepan batu nisannya aku berjanji akan selalu mengenangnya sebagai pembelajar terindah didalam hidupku. "Selamat jalan Liora" dan setelah itu mataku gelap.
Aku terbangun sudah diranjang kamarku ah memang benar ternyata aku pingsan tadi.Â
Semua telah berlalu dalam hidup aku harus merelakan dengan iklas yang datang dan pergi l. Tapi gadis itu sungguh bermakna dalam hidupku. Gadis malang hidup sendirian tapi tak pernah mengeluh selalu iklas menyambut dunia.
Terimakasih pernah ada didalam hidupkuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H