Dengan demikian kesenjangan yang dihadapi oleh pendidikan bangsa Indonesia disebabkan oleh tidak meratanya penyebaran tenaga pengajar pada wilayah 3T dan minimnya kemampuan finansial yang dimiliki oleh siswa sekolah. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tidak meratanya tenaga pengajar pada wilayah pelosok antara lain perbedaan tingkat pendapatan antara wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan yang membuat minimnya minat untuk terjun menjadi tenaga pengajar pada wilayah 3T. Fasilitas yang minim serta akses jalan yang sulit juga menjadi faktor minimnya minat tenaga pengajar untuk masuk ke wilayah pedesaan. Dalam upaya mengatasi kasus tersebut, Langkah yang telah diambil pemerintah untuk menangani masalah kesenjangan pendidikan antara lain dengan membuat program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T), menyediakan Program Indonesia Pintar dengan bentuk bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar yang dapat dimiliki oleh siswa-siswa yang berada pada golongan miskin, selain program KIP, Pemerintah juga mengupayakan Sustainable Education Best Program (SEBsP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H