Mohon tunggu...
Devano Oka
Devano Oka Mohon Tunggu... Lainnya - Sebenarnya

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Short film "Danyang"

3 Januari 2022   17:08 Diperbarui: 3 Januari 2022   17:16 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi Film Danyang
Karya Tiaratita
Penulis Tiaratita
Sutradara Tiaratita
Penyunting Tiaratita

Pemeran
A. Abdushomad
Muhammad Seftian
Elvareta Cira Indy Faustine

Rilis 29 Mei 2021

Opening

Film Danyang merupakan sebuah short film (film pendek) yang bertemakan tentang horror namun syarat  akan sebuah makna dan pembelajaran bagi kita semua.
Dalam Istilah Jawa, Danyang memiliki sebuah arti yaitu sebuah "makhlus halus" yang mendiami suatu tempat dan memiliki kekuasaan atas tempat tersebut.

Saya sendiri sering sekali mendengar istilah "Danyang" karena semasa kecil saya sering dinasehati oleh orang tua agar pulang dan mandi sebelum petang, dan beliau berkata "mengko tidak di gondol danyang nek dolan surup" itu merupakan bahasa jawa dan jika diartikan dibahasa Indonesia menjadi "nanti kamu dibawa makluk halus kalau main di waktu magrib" dari situlah saya mengenal istilah "Danyang"

Mari kita mulai alur ceritanya

Danyang

Film ini bermula dari 2 orang karyawan studio kreatif yang sedang asyik bermain ludo, mereka melakukan game tersebut pada saat Yoga sedang menyalakan kompor dan hendak memasak mie instan.. Sembari menunggu air mendidih  yoga menuju ketempat temannya yang sedang berada diruang tamu untuk melanjutkan game ludo yang sedang seru-serunya.

Sementara waktu menunjukkan 23:48 setelah mereka menyelsaikan game tersebut, tersebut teman Yoga bersiap untuk pulang, namun sedikit terhambat karena teman Yoga Tersebut lupa dimana kunci motornya sehingga dengan terpaksa teman Yoga mencari kunci motor tersebut diruang itu. Yoga yang kalah  dalam permainan tersebut enggan membantu mencari kunci dan hanya memandangi layar ponselnya sambil bergumam.

Lalu teman Yoga Menyuruh Yoga untuk ikut membantu mencari kunci motor tersebut, dan barulah Yoga bergegas membantu mencari. Tak sengaja Yoga mencari dibawah meja dan ada suatu kejadian ia melihat kaki yang sedang duduk dikursi yang tadinya diduduki teman Yoga. Lalu ia mengangkat kepala dan betapa terkejutnya tidak ada orang di kursi itu.

Yoga menyimpan kejadian itu dan tidak menceritakan kepada temannya, dan ia lanjut mencari kunci Motor lagi, tanpa disadari ternyata kunci tersebut berada di kursi yang tadi diduduki teman Yoga. Dan yoga menemukan kunci tersebut lalu diserahkan pada temannya. Kejadian tersebut membuat teman Yoga mengira kejadian tersebut mistis namun dibantah oleh yoga dan akhirnya temannya pulang dan yoga memutuskan untuk bermalam disitu.

Yoga menuju ruang santai lalu ia membaringkan tubuhnya sembari menyalakan televisi yang menjadi temannya dan memberikan kesan ramai dibalik kesunyian malam itu. Setelah beberapa saat yoga pun terlelap dan Televisi tersebut gantian menyaksikan Yoga tidur. Disitulah kejadian kejadian mistis benar benar terjadi, Yoga mendapatkan terror dari anak kecil yang mengganggu nya. Hantu anak kecil tersebut mengganggu dengan menarik selimut Yoga namun ia tetap terlelap. Dengan ekspresi penuh kecemasan Yoga terlihat sedang mengalami hal yang mengerikan.

Tiba lah di epik momen saat yoga sedang tertidur, Yoga ditarik oleh hantu anak kecil tersebut dan dibawa keluar. Yoga saat itu panik dan ia baru tersadar ternyata hanya sebuah mimpi dan ia mematikan televisi dan melanjutkan tidurnya. Tak lama berselang asap mengepul dari dapur dan ternyata Pada saat Yoga sedang bermain ludo ia lupa tidak mematikan kompornya dan membuat rumah itu terbakar. Terlihat hantu anak kecil tersebut menyesali karena gagal menyematkan rumah itu yang merupakan tempt tinggalnya harus terbakar.

Hantu anak kecil tersebut memiliki niat baik, ia ingin mengingatkan Yoga agar mematikan kompor namun Yoga tetap tidak menyadari hingga musibah itu benar benar terjadi.

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun