Mohon tunggu...
Devan Muhammad
Devan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pengiring opini kearah lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Solusi untuk Isu Global

24 Agustus 2022   00:22 Diperbarui: 2 September 2022   15:24 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini banyak dari beberapa kalangan yang menyuarakan terkait dengan isu- isu Global seperti pemakaian emisi karbon yang berlebihan, global warning, dan climate change. Banyak para publik figur atau pun para pengisi seminar menyuarakan untuk menyelamatkan bumi namun terkadang terlihat ironis, ketika yang menyuarakan  tapi pulang dari seminar masih menggunakan Mobil yang bukan ramah lingkungan. Para pengerak seperti greta thunberg adalah salah satu contoh baik yang terus menyuarakan terkait dengan bumi ini, bagaimana ternyata bumi saat ini ngga baik-baik saja. Ketika melihat data bahwa pertahun manusia menghabiskan sekitar 50 - 70 gigaton pertahun dan para ahli mengatakan sekitar 1500 jutaton lagi, maka kehidupan di bumi jika kita hitung hanya bisa sampai 2035. Walaupun dunia saat ini udh mulai sadar dengan adanya trakta paris runtut dari gagalnya trakta kyoto dalam menjaga kelangsungan hidup dengan meminimalisir emisi di dunia terutama dalam mengurangi pemakaian emisi karbon.

Melihat data terkait penggunaan emisi di bumi, paling banyak dihasilkan oleh kebutuhan energi yang dipakai oleh manusia yaitu sebersar 77% pemakaian emisi disusul oleh agriculture sebesar 12% dan terakhir adalah pemakaian transportasi yang mengkomsumsi 8% emisi karbon di bumi. Maka ini menjadi tantangan besar bagi setiap negara untuk mengurangi dan mencari energi alternatif bagi kelangsungan hidup bersama dengan mendepankan asas kebersamaan untuk menjaga bumi dan manusia.

                                                   

Sebenarnya solusi dari permasalahan yang urgent tersebut adalah pendidikan, kita baru tersadarkan bahwa terkadang masalah seperti isu global saat ini sangat jarang di ajarkan di sekolah-sekolah, para pengiat ekonomi sudah mulai memikirkan bagaimana produksi mereka dapat mengurangi sekian persen dari emisi karbon karena mereka ada dorongan jika semakin banyak mereka memproduksi barang yang mengeluarkan  emisi karbon dalam produksi mereka maka semakin besar pajak yang harus dibayarkan. Sementara di sektor Pendidikan terkait dengan isu global di wilayah pendidikan masih sangat sedikit. Bahkan yang ironis nya adalah para gurupun tidak tau tentang isu global saat ini, sehingga tentu pengetahuan dan bagaimana permecahan dari solusi global tidak terealisasikan dengan baik di sektor pendidikan.

Pendidikan harusnya menjadi garda depan dalam mensosialisasikan dan menjelaskan terkait dengan kondisi global saat ini, isu global tidak hanya tentang masalah emisi karbon saja namun ada beberapa seperti kesenjangan sosial, kesejahteraan dan juga kesehatan ini perlu diperhatikan. Beberapa negara sudah memperhatikan ini disektor pendidikan dengan adanya pebahasan terkait dengan SDGs (The Sustainable Development Goals). Ada 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi. Dengan demikian pendidikan harus berkontribusi lebih besar lagi untuk menjembatani pengetahuan terkiat isu global yang kita rasakan sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun