Mohon tunggu...
Devan Muhammad
Devan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pengiring opini kearah lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pandangan Wanita menurut Hocaeffendi

19 Juli 2021   17:53 Diperbarui: 19 Juli 2021   17:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perempuan  adalah makhluk yang diciptakan untuk menyeimbangkan kehidupan, jika Allah tidak menciptakan makhluk bernama Perempuan, maka hukum syar'i umat manusia pasti tidak akan berkembang seperti sekarang ini. Namun dalam perkembangannya, perempuan seringkali mengalami perilaku yang sangat tidak  mengenakan , antara lain kekerasan, hingga  pelecehan seksual, dan perilaku tersebut sudah ada sejak lama dalam kehidupan mereka selama ini. Bahkan di masa lalu, peradaban yang dianggap maju pada masa itu, seperti Romawi dan Persia, memperlihatkan sikap buruk terhadap perempuan yang menjadikanya budak hawa nafsu. Namun, ketika Islam muncul dalam peradaban, maka hal itu mengubah semua pandangan tentang perempuan. Maka dalam pandangan  Hocaeffendi, perempuan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu pertama, kualitas perempuan, kedua peran perempuan dalam masyarakat, dan ketiga sikap perempuan di depan laki-laki.

             Perempuan adalah makhluk yang unik yang mana bisa mencampurkan antara kasih sayang dengan keberanian dalam hal mendidik generasi. Generasi-generasi yang sukses hadir dari perempuan-perempuan yang hebat dan berkualitas, karena dari merekalah awal dari setiap pembelajaran yang diterima dari seorang anak yang kelak akan hadir untuk mengarungi semua hiruk pikuk kehidupan di  dunia ini. Sehingga kualitas perempuan salah satu hal yang penting dalam diri perempuan,maka  bagaimana bisa seorang ibu mendidik anak-anak nya menjadi generasi terbaik jika ibu tersebut tidak memiliki pengetahuan untuk diajarkan kepada anaknya. Maka, sangatlah heran jika segelintir orang yang mengatakan bahwa buat apa perempuan belajar jauh-jauh hingga S2 atau S3 yang pada akhirnya hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Hal inilah  yang salah dalam pandangan sebagian orang, karena tugas menjadi ibu rumah tangga adalah tugas yang besar, sebab dari rumah lah muncul orang-orang hebat di masa depan yang tercipta dari didikan dan ajaran  ibu-ibu yang berkualitas dan generasi yang tumbuh ditangannya dapat merasakan makna hidup yang benar di bawah asuhanya. 

            Kemudian peran perempuan di masyarakat sangatlah fundamental bahkan menurut sejarah konstribusi mereka terhadap bangsanya tidak kalah signifikan dibandingkan dengan para tentara yang berjuang di medan perang melindungi tanah air kita dan bangunan masa depan kita hanya akan dicapai dengan memberikan peran yang besar bagi perempuan yang telah menjaga fitrah mereka, yang penuh dengan kebajikan dan dilengkapi dengan ilmu pengetahuan. Seperti yang telah dibahas di atas bahwa guru pertama manusia adalah perempuan, karena merekalah yang memastikan pendidikan yang baik untuk anak-anak dan menjaga kedamaian dan harmoni dalam keluarga. Kata kata yang paling menarik dari Hocaeffendi adalah " seorang perempuan dapat merubah rumah menjadi taman surgawi dan orang yang mendiami rumah tangga tersebut seakan menjadi penghuni surga".

             Terakhir adalah sikap perempuan di hadapan laki-laki, dalam pandangan Hocaeffendi perempuan dan laki-laki tidak bisa dibandingkan antara satu sama lain ibarat udara oksigen dan nitrogen yang dimana kita tidak bisa menyatakan keungulan elemen kimia yang satu dengan yang lainya, dan kita juga tidak seharusnya memandang laki-laki atau perempuan berada diatas atau dibawah yang lainya. Sudah semestinya laki-laki dan perempuan saling bersinergi untuk menciptakan suatu generasi yang mampu merubah dunia menjadi lebih baik dengan kasih sayang dan cinta yang tercemin dari orang tua. Mereka adalah dua sisi yang utuh, dua sisi dari satu yang sama dan hidup menjadi pengalaman yang menyenakan ketika mereka bersama, dari mereka tercipta keseimbangan hidup karena ketika kasih sayang dan kehalusan berpadu dengan kekuatan dan tekad yang kuat maka keseimbangan dalam struktur keluarga dan masyarakat tidak akan tegak tanpa keduanya berada dalam perpaduan ini. Tentu dalam ajaran Islampun menggali sistem yang sangat mengapresiasi posisi perempuan, Islam tidak hanya lantang dalam menyeruakan mengenai kehormatan dan kelembutan perempuan tertapi menerima tempat yang sama dengan laki-laki yaitu sama sebagai makhluk ciptaan tuhan dan hak hukum.

            Sangat menarik analisis yang dikembangan oleh Hocaeffendi terkait dengan pandanganya terhadap perempuan, hal tersebut harus nya dapat  mengubah pandangan dan empati kita terhadap kaum perempuan dimanapun. Pendekatan melalui dialog-dialog yang dilakukan akan lebih efektif dalam merubah persfektif masyarakat terhadap kaum perempuan ditambah dengan media-media yang memudahkan kita dalam bersuara terkait dengan hak-hak perempuan dengan konten-konten yang edukatif akan sangat membantu proses transfer ilmu terhadap kebanyakan orang, semoga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun