Mohon tunggu...
Devani Ira Putri
Devani Ira Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Hobi saya menonton film/drama, membaca novel, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Darul Islah, MDTA Sederhana yang Mampu Meraih Kejuaraan Tingkat Nasional

17 Juli 2024   13:10 Diperbarui: 17 Juli 2024   13:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa kuliah kerja nyata IPB University yang terdiri dari 8 orang anggota melakukan kunjungan ke salah satu MDTA yang ada di Desa Pabean Ilir. Kunjungan tersebut dalam rangka pembagian Al-Quran yang bersumber dari daerah setempat. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Bapak Syarifulana sebagai Patriot Desa. Bangunan tua sederhana dengan ukuran kurang lebih 4 x 6 yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan shalat berjama'ah sangat jauh dari kata layak. Sebuah cerita melekat melatarbelakangi berdirinya musholla yang bernama Darul Islah yang didirikan pada tahun 2000.

Pak Waryono yang merupakan pendatang di Desa Pabean Ilir memiliki kekhawatiran akan masyarakat sekitar terhadap minimnya pengetahuan tentang Al-Quran. Hal tersebut membuat Pak Waryono berinisiatif untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di musholla kecil itu. Dengan membawa niat baik Pak Waryono membicarakan itikad baiknya kepada Pak Munasir sebagai pengurus musholla pada saat itu. Hal ini terima dan ditanggapi dengan baik oleh pengurus musholla Darul Islah, TPQ Darul Islah disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Bahkan banyak orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke TPQ Darul Islah untuk menimba ilmu agama. Pada tahun 2003 terjadi penyempurnaan pembangunan yang didasari oleh peningkatan peserta didik. Tahun ini juga merupakan peralihan dari TPQ menjadi MDTA yang kemudian diberi nama MDTA Darul Islah yang berarti pintu perdamaian. Dari tahun ke tahun, peminat TPQ semakin meningkat. Pada tahun 2000 sampai 2003 peminat TPQ berkisar 50 orang, namun setelah TPQ beralih ke MDTA pada tahun 2005 sampai 2017 peminat sangat naik drastis mencapai angka 100 hingga 120. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 sampai 2024 peserta didik MDTA Darul Islah mulai menurun hingga angka 65 karena berdirinya MDTA baru di sekitar desa yang membuat MDTA Darul Islah kehilangan sebagian peserta didik.

Sertifikat Darul Islah/dok. pri
Sertifikat Darul Islah/dok. pri

Terlepas dari itu semua MDTA Darul Islah merupakan salah satu MDTA yang memiliki prestasi membanggakan. MDTA Darul Islah pernah memenangkan kejuaraan yang cukup bergengsi di masanya. Pekan Olahraga Seni Santri Diniah  (Porsadin) merupakan kejuaran yang pernah dimenangkan oleh MDTA Darul Islah. MDTA Darul Islah berhasil membawa pulang emas sebagai pemenang lomba cerdas cermat di ajang Porsadin tingkat nasional. Pak Teja selaku tenaga pengajar MDTA Darul Islah menyampaikan, "Masuk ke tingkat nasional bukan sebuah pencapaian yang mudah, banyak hal yang harus dikorbankan. Bukan hanya waktu, tapi tenaga dan air mata, namun perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Buktinya kami dapat mengharumkan nama MDTA Darul Islah pada tingkat nasional". Sistem belajar dan mengajar MDTA Darul Islah juga menjadi faktor pendukung keberhasilan dalam perlombaan Porsadin, "Saya menerapkan sistem belajar menggunakan syair sehingga anak lebih senang dan tidak cepat merasa bosan saat belajar, selain itu saya juga memberikan beberapa soal singkat sebelum pembelajaran dimulai. Metode ini diharapkan agar anak dapat mengingat dengan baik karna akan ada soal yang sama diberikan setiap minggunya", ujar Pak Teja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun