Mohon tunggu...
Deva Nico
Deva Nico Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Keluarga dan Sekolah dalam Menghadapi Resiko Transformasi Digital di Antara Siswa Pendidikan Menengah dan Dampaknya di Bidang Pendidikan

9 Juli 2024   14:29 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental. Di tengah transformasi ini, siswa pendidikan menengah berada di garis depan, dihadapkan pada risiko dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam era yang semakin terhubung secara digital, risiko dan tantangan baru muncul di bidang pendidikan, terutama di kalangan siswa pendidikan menengah. Dalam konteks ini, peran keluarga dan sekolah sangat penting dalam membimbing siswa melalui transformasi digital ini. Tulisan ini akan membahas secara detail peran masing-masing entitas tersebut dalam menghadapi risiko ini dan dampaknya dalam konteks pendidikan.

A. Peran Keluarga dalam Menghadapi Risiko Transformasi Digital

Keluarga adalah lingkungan pertama di mana seorang anak belajar. Dalam konteks transformasi digital, peran keluarga sangat penting dalam membentuk pola pikir, perilaku, dan kebiasaan digital yang sehat pada anak. Pertama-tama, keluarga perlu memberikan pemahaman yang kuat tentang etika digital, termasuk privasi online, keamanan, dan perilaku yang sopan di dunia maya. Ini dapat dilakukan melalui pembicaraan terbuka, membagikan pengalaman pribadi, dan menetapkan aturan rumah yang jelas terkait penggunaan teknologi.

Selain itu, keluarga juga memiliki tanggung jawab untuk membatasi waktu layar dan mengelola konten yang dikonsumsi anak. Terlalu banyak paparan terhadap konten yang tidak sesuai usia atau tidak bermutu dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak juga penting. Ini membuka jalur komunikasi yang efektif di mana anak merasa nyaman untuk berbagi pengalaman digital mereka dan meminta bimbingan saat menghadapi masalah online.

Keluarga adalah lembaga pertama di mana anak-anak diperkenalkan dengan teknologi dan belajar bagaimana menggunakannya. Peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka melalui transformasi digital ini sangat penting dan meliputi beberapa aspek antara lain:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan kesadaran kepada anak-anak mereka tentang risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi digital. Ini mencakup pemahaman tentang privasi online, identifikasi penipuan, keamanan data pribadi, dan penggunaan yang bertanggung jawab atas platform media sosial. Pendidikan ini harus dimulai sejak dini dan terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi.

2. Pengaturan dan Pengawasan: Orang tua juga harus mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka. Ini termasuk menetapkan batasan waktu layar, memilih konten yang sesuai dengan usia, dan memastikan bahwa anak-anak tidak terlalu terpapar dengan konten yang tidak sesuai atau berbahaya. Pengawasan ini dapat dilakukan melalui perangkat lunak kontrol orang tua atau pengaturan perangkat keras di rumah.

3. Model Perilaku: Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Mereka harus menunjukkan penggunaan yang bertanggung jawab, etis, dan sehat terhadap teknologi digital. Ini termasuk menunjukkan penggunaan yang seimbang antara waktu online dan offline, serta mempraktikkan kebiasaan digital yang positif seperti berbagi konten yang bermanfaat dan mendukung orang lain secara online.

4. Komunikasi Terbuka: Penting bagi orang tua untuk menjaga saluran komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka tentang penggunaan teknologi. Anak-anak harus merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan, mengungkapkan kekhawatiran, atau melaporkan pengalaman negatif yang mereka alami secara online. Komunikasi yang terbuka memungkinkan orang tua untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan kepada anak-anak mereka.
 
B. Peran Sekolah dalam Menghadapi Risiko Transformasi Digital
Sekolah memiliki peran yang sama pentingnya dalam membimbing siswa melalui transformasi digital. Salah satu cara terbaik adalah melalui integrasi teknologi dalam kurikulum. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga membantu mereka memahami bagaimana menggunakan teknologi secara produktif dan kreatif. Pelatihan tentang literasi digital, pemrograman, dan keamanan online harus menjadi bagian integral dari kurikulum.

Selain itu, sekolah juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif di dunia maya. Ini melibatkan pelatihan untuk guru tentang cara mengelola perilaku online siswa, memerangi cyberbullying, dan mendukung kesehatan mental siswa dalam konteks digital. Penekanan pada pengembangan keterampilan kritis seperti pemikiran kritis, analisis, dan evaluasi informasi online juga penting.

Sekolah juga memiliki peran yang krusial dalam membimbing siswa melalui transformasi digital. Berikut adalah beberapa aspek utama dari peran sekolah dalam menghadapi risiko ini antara lain:

1. Integrasi Teknologi dalam Kurikulum: Sekolah perlu mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam kurikulum mereka. Ini tidak hanya mencakup pengajaran keterampilan teknis seperti pemrograman atau penggunaan aplikasi produktivitas, tetapi juga literasi digital yang mencakup pemahaman tentang etika online, keamanan informasi, dan evaluasi konten digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun