Mohon tunggu...
Dea Vania
Dea Vania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang belajar mengenai kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjebak dalam Jerat Hoaks: Generasi X di Era Digital dan Langkah-langkah Mengatasi Ancaman

2 April 2024   20:19 Diperbarui: 2 April 2024   20:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media

Sepertinya telah menjadi rahasia umum, jika generasi X sangat sering 'tertipu' dengan berita hoax - entah mengapa, sering dinormalisasikan oleh generasi lainnya. Padahal, bukankah hal tersebut sangat fatal? 

Fenomena penyebaran hoaks dan informasi yang tidak benar semakin meluas dengan munculnya internet dan media sosial. Data statistik menunjukkan bahwa generasi X, yang meliputi individu yang lahir antara tahun 1965 dan 1976, menunjukkan kerentanan yang bervariasi terhadap hoaks. Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, sekitar 45% dari generasi X mengaku telah mempercayai atau membagikan informasi palsu secara tidak sengaja. 

Terlebih lagi, sekitar 70% dari mereka menyatakan bahwa mereka seringkali kesulitan membedakan antara informasi yang benar dan hoaks di platform media sosial. Fenomena ini menggambarkan dampak yang signifikan dari penyebaran hoaks pada generasi X, dengan potensi memengaruhi keputusan dan pandangan mereka terhadap berbagai isu.

Selain itu, fenomena ini juga berpotensi menghambat kemajuan menuju tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Misalnya, penyebaran hoaks terkait kesehatan dapat mengurangi akses generasi X terhadap informasi kesehatan yang akurat, mempengaruhi keputusan mereka dalam mengambil tindakan pencegahan atau perawatan medis yang tepat. 

Hal ini dapat mempengaruhi pencapaian SDG 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi semua. Oleh karena itu, menjadi semakin penting untuk memahami mengapa generasi X lebih rentan terhadap hoaks dan mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap fenomena ini.

Lalu, mengapa generasi X cenderung 'mudah' terpedaya dengan 'bujuk manis' berita hoaks?

Generasi X, yang meliputi individu yang lahir antara tahun 1965 dan 1976, menunjukkan kerentanan yang bervariasi terhadap hoaks, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tak hanya usia yang memainkan peran, tetapi juga variabel lain seperti tingkat pendidikan, kemampuan berpikir kritis, literasi media, dan eksposur terhadap informasi yang salah.

Fenomena penyebaran hoaks dan informasi yang tidak benar semakin meluas dengan munculnya internet dan media sosial. Kemudahan berbagi informasi tanpa verifikasi memadai telah menjadi kontributor utama, terutama bagi Generasi X, yang mungkin masih dalam proses belajar mengenai teknologi.  Di sisi lain, generasi yang lebih muda, seperti Generasi Z, cenderung memiliki tingkat literasi digital yang lebih tinggi dan keakraban yang lebih baik dengan teknologi. Mereka telah tumbuh dengan teknologi modern dan media sosial, memperoleh keterampilan yang kuat dalam menavigasi dan menilai kebenaran informasi online.

Lalu sekarang, bagaimana cara meningkatkan kewaspadaan generasi X terhadap hoaks?

  • Edukasi tentang hoaks:

    • Generasi X dapat diberikan pendidikan tentang apa itu hoaks, bagaimana mengidentifikasi hoaks, dan konsekuensi dari penyebaran hoaks. Hal ini dapat dilakukan melalui program pendidikan formal, seminar, atau kampanye sosial.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun