Mohon tunggu...
devanbenaya
devanbenaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ukri

Hallo Semuanya, saya Devhan Benaya Azhar Mahasiswa dari Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perilaku Generasi Z Di Era Digital Memahami Karakteristik dan Dampaknya

13 Januari 2025   19:05 Diperbarui: 13 Januari 2025   19:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Dari kabarsekilas.com

Generasi Z yang mencakup individu yang lahir antara generasi yang lahir pada tahun 1997--2012. Mereka adalah generasi yang lahir setelah generasi Milenial dan sebelum generasi Alpha. Mereka juga merupakan kelompok demografis yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan teknologi digital. Di era di mana informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Terdapat stereotip yang berkembang menyebutkan bahwa generasi Z adalah sekumpulan anak mudah tidak bisa lepas dari ponsel  karena   mereka lahir etika teknologi sudah berkembang pesat.Perilaku generasi ini mencerminkan cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Artikel ini bertujuan utnuk menggali lebih dalam perilaku generasi Z di era digital saat ini serta konsekuensi dan perilaku tersebut terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya.

1. Kencenderungan dalam Penggunaan Media Sosial

Salah satu karakteristik paling mencolok dari generasi Z adalah ketergantungan mereka pada media sosial, yang tentu saja hal tersebut berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih memilih platform komunikasi tradisional dibandingkan generasi Z cenderung lebih memilih menggunakan aplikasi seperti Instagram, TikTok dan Snapchat sebagai alat utama untuk berkomunikasi mendapatkan informasi dan mengekspresikan diri. Media sosial bukan hanya platform untuk bersosialisasi bagi generasi gen Z, namun media sosial juga merupakan ruang untuk membangun identitas berupa pengalaman dan terlibat dalam isu-isu sosial.
Data menunjukkan bahwa generasi Z menghabiskan rata-rata 3 jam perhari di media sosial. Keterlibatan mereka di platform-platform ini tidak hanya didorong oleh keinginan untuk terhubung dengan teman sebaya, akan tetapi juga untuk mengikuti tren dan berita terkini. Hal ini menimbulkan pergesaran dalam cara mereka mengetahui dunia yang lebih luas karena informasi dapat datang dari berbagai sumber dan perspektif.

2. Gaya Belajar dan Konsumsi Informasi

Perilaku generasi Z dalam hal belajar dan mengakses informasi juga sangat dipengaruhi oleh teknologi. Mereka terbiasa dengan pembelajaran berbasis digital seperti video tutorial, e-learning dan berbagai aplikasi pendidikan. Generasi Z ini lebih memilih pendekatan yang interaktif dan visual menggantikan metode pembelajaran tradisional yang cenderung monoton.
Ketersediaan informasi yang melimpah di internet memberikan mereka ketepatan untuk mengeksplorasi topik-topik yang mereka minati. Akan tetapi hal ini juga dapat memberian rintangan tersendiri tentang validitas dan keandalan sumber informasi. Generasi Z dituntut untuk lebih kritis dalam memisah informasi di era digital dikarenakan banyak tersebar berita maupun informasi palsu.

3. Sikap terhadap Pekerjaan dan Karir

Generasi Z memasuki dunia kerja dengan sikap yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya . mereka cenderung lebih menghargai fleksibilitas dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tidak hanya itu, generasi ini memiliki keinginan kuat untuk bekerja di lingkungan yang inkulsif dan dapat memberikan dampak positif bagi Masyarakat.
Berkat kemajuan teknologi banyak generasi Z yang memilih untuk menjadi pengusaha atau bekerja secara freelance. Mereka lebih terbuka terhadap opsi karir yang tidak konvensional dan sering mencari peluang untuk mengembangkan ketrampilan baru melalui platform online. Sikap ini menciptakan rintangan dan peluang baru bagi Perusahaan dalam mengelola tenaga kerja yang semakin beragam.
 
 
4. Pengaruh Teknologi terhadap Kesehatan Mental

Meskipun teknologi membawa dampak positif, namun ada juga dampak negatifnya bagi Kesehatan mental generasi Z juga patut dicermati. Salah satunya yaitu kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain terutama di media sosial dapat berkontribusi pada peningkatakan kecemasan dan depresi. Isu cyberbullying juga menjadi masalah serius di media sosial dikarenakan individu dapat dijadikan target serangan verbal di dunia maya.
Oleh karena itu, penting bagi generasi Z untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai kesehatan mental dan pentingnya menjaga batasan dalam menggunakan media sosial. Telah muncul berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan mental seperti kampanye kesadaran dan program-program edukasi perlu di dorong untuk membantu mereka menghadapi tantangan ini.

5. Keterlibatan dalam Isu Sosial dan Lingkungan

Generasi Z dikenal sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka cenderung terlibat dalam gerakan sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan ras dan hak asasi manusia. Melalui media sosial mereka mampu menyebarkan pesan-pesan penting dan mengorganisasi kampanye dengan cepat. Keterlibatan ini menunjukkan bahwa generasi Z tidak hanya fokus pada diri mereka sendir, akan tetapi juga berorientasi untuk membuat perubahan positif di masyakarat.
Hal ini juga dapat terlihat dalam pilihan konsumen mereka. Generasi Z cenderung memilih merk yang mencerminkan nilai-nilai mereka seperti keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Mereka lebih selektif dalam memilih produk dan larangan menginginka  transparasi dan perusahann mengenai praktik bisnis mereka. Dalam kontraksi perusahan yang ingin menjangkau generasi Z perlu lebih mengutamakan etika dan nilai-nilai yang mereka anut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun