Semua manusia di dunia tidak ada yang bisa melakukan sesuatu hal tanpa belajar juga bimbingan dari orang lain. Seperti halnya membaca, kita ambil dari sisi yang sangat mudah. Jika kita lihat, anak-anak jaman sekarang ketika menginjak pendidikan TK, sudah di ajari membaca dan menulis bukan?
Ya, tentu. Jadi, mereka semua saat memasuki pendidikan sekolah dasar sudah ada yang pandai membaca menulis, namun ada juga yang masih belum lancar bahkan belum bisa sama sekali. Nah, disaat bimbingan dari guru di sekolah tidak mudah di cerna oleh anak, maka peran orang tua lah yg dibutuhkan selanjutnya. Mungkin saja, kata-kata atau metode dari guru yang di berikan kurang efektif dan efisien. maka dari itu orang tua yang harus mengajari anaknya belajar dirumah karena Menjadi seorang ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
Berdasarkan penelitian, masih banyak orang tua di daerah pedesaan maupun kota yang buta huruf. Bahkan tidak tau sama sekali. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Tentu kurangnya fasilitas pendidikan di masa lampau bukan? Oleh karena itu, dimasa yang sudah modern ini, kami pemuda pemudi karang taruna sebagai generasi muda yang memiliki kemampuan tersebut mencoba dan mengusahakan untuk mengajari setiap orang tua wajib bisa membaca dan menulis. Kami pemuda dan pemudi karang taruna yang peduli pada ibu-ibu yang tuna aksara di kampung kami, hal ini dilakukan agar kami bisa menjadi guru sekaligus teman untuk membantu belajar baca dan tulis bagi ibu-ibu tuna aksara.
Kembali ke kasus siswa TK/SD yang belum lancar membaca menulis. Peran orang tua dirumah yang perlu di perbaiki, jika orang tua sudah mahir membaca dan menulis, bahkan memiliki skill / kemampuan untuk menciptakan metode yang menarik dan mudah di pahami bagi anak, akan menjadi nilai tambah bagi ibu tersebut untuk membantu anaknya dalam belajar dirumah dan tentunya anak akan lebih senang dalam belajar. Nah, jika anak sudah mulai menyukai pembelajaran tersebut, tentunya akan mudah dicerna oleh otak dan akan lebih mudah di pahami.
Pelatihan baca dan tulis ini dilakukan pada hari minggu pada pagi hari mulai pukul 9 pagi dimana ibu-ibu dan anggota karang taruna ini memiliki waktu luang yang banyak. Kegiatan ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh Yulia Putri salah satu mahasiswi Universitas Negeri Malang yang ikut menjadi anggota karang taruna di kampung Tegal Arum. “Assalamu’alaikum wr.wb. selamat pagi ibu-ibu yang dan teman-teman karang taruna kampung tegal arum, mari kita awali kegiatan kita pada pagi hari ini dengan berdo’a menurut keyakinan masing masing” . dan setelah itu. Akan ada sebuah sedikit motivasi yang di berikan oleh salah satu anggota karang taruna mengenai diadakannya acara ini. dan selanjutnya dimulai dengan pengenalan huruf huruf besar, kecil, dan pelatihan membaca huruf.
Setelah sesi pengenalan huruf dan pelatihan baca dilanjutkan dengan pelatihan menulis huruf, dan setelah menulis huruf selanjutnya dilanjutkan pelatihan menulus sebuah kata dan kalimat. Terakhir pelatihan selesai pada jam 12.00 WIB karena sudah adzan dzuhur dan ibu-ibu pastinya memiliki pekerjaan rumah tangga lainnya. Mungkin pelatihan itu masih belum cukup untuk membantu meningkatkan kemampuan ibu-ibu dalam membaca dan menulis, namun pelatihan dari karang taruna ini setidaknya memberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk berlatih sendiri dari latihan dasar yang telah diberikan pada pelatihan ini.
Jadi, berdasarkan pengalaman pada acara yang diadakan karang taruna ini, intinya setiap orang tua wajib bisa membaca dan menulis demi kemajuan putra putrinya dalam menempuh pendidikan sebagai generasi muda penerus bangsa. Memang sudah dinyatakan dalam suatu kalimat, Bahwa Orang Tua Adalah Guru Pertama Bagi Seorang Anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H