Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut KKN merupakan sebuah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan menyumbangkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat. Salah satu kampus yang melaksanakan program KKN yaitu Universitas Jember. Sebanyak 3707 mahasiswa telah dilepaskan oleh Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng melalui zoom, Kamis (12/08/2021).
Universitas Jember melaksanakan KKN dengan tema Back To Village 3 dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan physical/social distance sehingga mahasiswa diminta untuk kembali ke kampung halaman masing-masing . Kegiatan KKN dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021 secara mandiri. Terdapat 5 program KKN yang ditawarkan kepada mahasiswanya, antara lain pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19, inovasi teknologi/informasi dalam penanganan covid, pemberdayaan BUMDES, program literasi desa dan program penanganan stunting dan AKI AKB.
Deva Mellenia merupakan mahasiswa aktif dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang melaksanakan KKN di Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) bapak Hadziqul Abror, S.Si., M.T. dengan memilih tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Tema ini dipilih karena dimasa pandemi seperti ini banyak pelaku usaha, khususnya pelaku usaha kecil yang merasakan dampaknya yaitu penurunan volume penjualan sehingga omset menjadi berkurang.
Salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak tersebut yaitu Ibu Muslimah, seorang penjual kue sagon kering yang berusia 49 tahun. Biasanya kue ini dijual secara offline di daerah sekitar. Pemasaran hanya dilakukan dengan meletakkan barang dagangan di etalase toko pribadi. Peningkatan penjualan biasanya terjadi menjelang hari raya idul fitri. Namun, semenjak adanya kebijakan PPKM yang mengharuskan masyarakat untuk tidak berada di kerumunan menyebabkan penurunan pesanan kue sagon kering sehingga penghasilannya menjadi menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi terhadap produk kue sagon kering yang ditawarkan.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis menawarkan beberapa solusi yang akan direalisasikan pada KKN Back To Village 3 UNEJ, yaitu pendampingan inovasi produk kue sagon kering, re-branding produk dengan menambahkan logo dan memperbaiki kemasan, serta memperluas pasar dengan cara penjualan secara online dengan memanfaatkan media sosial
Penulis berharap, dari rangkaian kegiatan diatas dapat meningkatkan jumlah volume penjualan terhadap kue sagon kering sehingga omset penjualan menjadi bertambah. Selain itu, pelaku usaha diharapkan dapat memahami cara penggunaan media online sebagai sarana pemasaran yang lebih luas sehingga produk dapat dikenal oleh banyak orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H