KRISIS IDENTITAS NASIONAL MENJADI SALAH SATU TANTANGAN UTAMA BAGI GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI
Identitas nasional adalah jari diri yang melekat pada seseorang atau ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Sebagai landasan negara, identitas ini juga berperan penting dalam mempersatukan masyarakat dan masa depan bangsa karena di dalamnya memuat nilai-nilai budaya yang memiliki kesamaan ciri-ciri, fisik, cita-cita serta tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, identitas nasional adalah prinsip pokok bangsa Indonesia yang harus ditanamkan pada generasi muda karena menyangkut masa depan bangsa. Dalam era globalisasi yang kita hadapi saat ini membawa berbagai tantangan yang harus dihadapi. Sejak 10 tahun yang lalu, arus globalisasi berkembang pesat, memasuki masyarakat, dan memberikan pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan-perubahan ini membawa dampak positif dan negatif bagi seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menjadi salah satu contoh dampak positif globalisasi. Saat ini, informasi dan pengetahuan dapat diakses dengan mudah, yang tentunya sangat memudahkan kebutuhan masyarakat. Namun, dampak negatifnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Rasa nasionalisme semakin terkikis karena budaya asing yang masuk dan memengaruhi pola pikir masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Di tengah globalisasi yang semakin pesat ini, menjaga dan melestarikan identitas nasional di kalangan generasi muda menjadi hal yang sangat penting. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi hambatan, seperti penggunaan gadget yang berdampak pada berkurangnya semangat belajar, meningkatnya individualisme, menurunnya rasa solidaritas, apatis terhadap lingkungan sekitar, dan kecenderungan hidup hedonis. Di sisi lain, ada pula faktor yang mendukung pelestarian identitas nasional, seperti pemahaman bahwa Indonesia terbentuk karena faktor sejarah, sosial, dan geografis, upaya pelestarian budaya, rasa nasionalisme, serta komitmen untuk bela negara. Untuk menjaga identitas nasional di era globalisasi, ada beberapa tindakan yang bisa diambil antara lain dengan memperkuat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, menggunakan bahasa Indonesia secara aktif, mencintai produk dalam negeri, serta memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia.
FENOMENA-FENOMENA SOSIAL YANG MENGAKIBATKAN EROSI TERHADAP IDENTITAS NASIONAL ATAU NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya yang menjadi pembeda dengan bangsa lainnya. Di era globalisasi ini merupakan proses yang bergerak sangat cepat, sehingga tidak seorang pun dapat mengendalikannya, namun arus globalisasi ini juga membawa dampak yang dapat mengubah karakter dan moral masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Dalam era globalisasi ini, telah muncul fenomena-fenomena sosial di kalangan generasi muda yang menyebabkan terkikisnya identitas nasional, seperti pergaulan bebas, kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, kriminalitas, arus informasi yang deras, dominasi budaya asing, perilaku konsumtif, pengaruh media sosial, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan kelangsungan hidup dan masa depan bangsa yang curam, sehingga diperlukan suatu upaya untuk mencegah fenomena-fenomena yang mengakibatkan krisis Identitas Nasional. Adapun beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya pada generasi muda ini:
1. Mengembangkan semangat rasa nasionalisme dan patriotisme di mana kita sebagai masyarakat mengadakan kegiatan-kegiatan positif seperti mengikuti perlombaan untuk memperkuat rasa nasionalisme.
2. Melakukan kewajiban dalam bentuk usaha untuk membela negara dengan cara memfilter informasi yang ada dan berhati-hati dalam menelan berita yang beredar di internet karena secara tidak langsung ketika menemukan berita hoaks yang beredar di luar sana dapat mengancam negara bangsa Indonesia.
3. Penguatan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini dalam kurikulum pendidikan, serta menanamkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya merawat dan menjaga keberagaman di tengah masyarakat, agar generasi penerus memiliki kesadaran akan pentingnya toleransi, persatuan, dan saling menghargai.
4. Memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai positif kepada masyarakat luas, serta memperkuat rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme di kalangan generasi penerus bangsa, sehingga tercipta kesadaran kolektif akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun negara.
5. Menjadi pelopor perubahan berarti menjadi contoh yang inspiratif bagi orang lain dengan selalu menunjukkan sikap yang sopan, penuh rasa hormat terhadap perbedaan, serta senantiasa mengedepankan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan dan interaksi sosial, sehingga dapat memberikan dampak positif yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
PEMAHAMAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL DIKALANGAN GENERASI MUDA
Pemahaman mengenai Identitas Nasional merupakan suatu bentuk kesadaran yang mendalam tentang siapa kita sebagai bagian dari suatu bangsa, yang tercermin dalam pemahaman terhadap sejarah, budaya, nilai-nilai, serta tujuan bersama yang menyatukan dan membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya. Identitas ini tidak hanya mencakup pengetahuan tentang masa lalu, tetapi juga bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai landasan untuk membangun persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan global. Identitas nasional Indonesia ini memiliki sifat pluralistis, yang tercermin dalam nilai-nilai dasar Pancasila. Identitas ini mencerminkan jati diri bangsa yang meliputi karakteristik, ciri khas, keyakinan, serta kebudayaan yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya. Perkembangan era digital telah membawa banyak perubahan positif yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Namun, era ini juga menghadirkan dampak negatif yang menimbulkan tantangan baru bagi kehidupan manusia. Dalam situasi saat ini globalisasi di Indonesia cenderung membawa lebih banyak dampak negatif daripada positif. Pengaruh yang muncul sering kali tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak negatif dari globalisasi ini menjadi ancaman terhadap jati diri bangsa. Salah satu contoh yang terlihat adalah banyaknya generasi muda yang terpengaruh oleh budaya asing yang bertentangan dengan akhlak dan norma yang dijunjung tinggi di Indonesia. Perilaku generasi muda kini semakin jauh dari nilai-nilai luhur, dengan banyak di antaranya yang mengadopsi budaya Barat yang dikhawatirkan dapat mengubah karakter mereka sebagai orang Indonesia. Tercermin dalam kebiasaan mereka meniru gaya berpakaian, cara berbicara, serta etika dan pola komunikasi yang lebih mirip dengan budaya Barat, kurangnya minat ketertarikan terhadap sejarah budaya dan bangsa di kalangan generasi muda disebabkan oleh dominasi tren global yang lebih menarik perhatian mereka, sehingga banyak yang lebih fokus pada budaya luar daripada menggali dan memahami akar budaya serta nilai-nilai sejarah yang menjadi identitas bangsa sendiri. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan upaya yang dapat melestarikan jati diri dan integritas bangsa. Dengan menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme, rasa cinta terhadap tanah air akan tumbuh dengan sendirinya yang merupakan bagian dari upaya menjaga keutuhan dan Identitas bangsa Indonesia.