Nasionalisme sendiri adalah suatu ajaran yang mencerminkan sikap cinta tanah air atau bangsanya sendiri. Secara umum, nasionalisme adalah sikap atau perasaan cinta tanah air yang menjadi tempat seseorang itu dilahirkan (Azzahra, N. A. S., & Santoso, G., 2023). Lalu mengapa generasi muda di era globalisasi harus membentengi dirinya dengan  rasa cinta tanah air atau nasionalisme?
Yuk, mari kita bahas!
sikap nasionalisme yang harus ada pada generasi muda pun dapat kita contoh dari salah satu tokoh pahlawan kemerdekaan RI yaitu Sutan Sjahrir. Sutan Syahrir mengarahkan jiwa nasionalisme dan ditunjukkannya segan menjadi delegasi pada perjanjian linggarjati. Pada perjanjian  ini Sutan Sjahrir Menampakkan sifat nasionalisme nya ketika ia muda, mati-matian membela bangsa nya demi tercipta Indonesia yang merdeka. Dari hal ini pun kita dapat mengambil nilai positif dari perilaku Sutan Syahrir yaitu dengan mencintai tanah air, tanah kelahiran kita, Indonesia ini dengan cinta yang tulus.
pernahkah kalian menerapkan cara berpakaian ala negara luar? jika pernah, itulah yang disebut contoh dari globalisasi.
globalisasi membuat dunia semakin tak terbatas, dimana dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan. menurut Martin Wolf globalisasi adalah proses menuju kemakmuran negara-negara dunia, karena globalisasi merupakan tahap akhir perkembangan ekonomi yang menuntut semua negara untuk berkompetisi secara ekonomi (Ramadhan, M. A., Syaifi, S. R. A., Arsalan, F. N., & Fitriono, R. A. 2022). Dengan demikian, globalisasi memberikan banyak sekali peluang yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda, seperti kemudahan belajar dari sumber internasional, peluang memperluas wawasan, dll. Namun, globalisasi juga memiliki tantangan yang perlu diwaspadai oleh kalangan masyarakat, seperti pengaruh budaya asing. Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus bisa menjaga jati diri dan mempertahankan nilai luhur budaya di tengah pesatnya arus globalisasi ini. Â Dengan cara, memperkuat rasa nasionalisme. Dengan memahami sejarah, budaya dan nilai-nilai kebangsaan, kita dapat melawan pengaruh negatif globalisasi.Â
Di era globalisasi, perubahan terjadi begitu cepat dan masif. Teknologi informasi, dan budaya  asing dengan mudah masuk di setiap aspek kehidupan masyarakat. Meski banyak manfaat yang bisa kita ambil, arus globalisasi juga membawa tantangan serius, terutama jati diri dan rasa nasionalisme anak bangsa. Oleh karena itu perlu langkah-langkah untuk membentengi generasi muda agar tetap memiliki identitas nasional yang kuat sangat penting untuk dilakukan.
Menghidupkan nilai pancasila dan sejarah bangsa dalam pendidikan
bayangkan saja sebuah sistem pendidikan yang menggugah semangat siswa dengan cerita heroik sebuah bangsa, memupuk rasa hormat pada budaya loka, dan menghidupkan nilai-nilai pancasila. Pendidikan semacam ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membangun kuat karakter generasi muda agar bangga menjadi anak indonesia. Hal ini efektif untuk membentuk jiwa nasionalisme seorang siswa ("Pendidikan Karakter sebagai Pilar Utama Nasionalisme", Jurnal Pendidikan Nasional, 2022)
Bahasa indonesia adalah pilar identitas utama yang harus dijaga
Bahasa adalah cerminan jati diri dari sebuah bangsa. Dengan menggunakan bahasa indonesia secara konsisten, baik dalam keseharian, media sosial maupun dunia pendidikan, kita menjaga keutuhan identitas budaya kita. pemerintah juga berperan dalam menguatkan literasi bahasa untuk meningkatkan rasa cinta generasi muda terhadap bahasa ibu mereka. ("Peran Bahasa Indonesia dalam Menjaga Identitas Bangsa", Artikel Kompas, 2023)
Menyelami dan merayakan budaya lokal