Mohon tunggu...
Deva Ulia Sari
Deva Ulia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Tidak menumpang toilet tetangga lagi" sebuah keluarga menerima bantuan Sanimas yang berupa pembangunan toilet

9 April 2024   19:03 Diperbarui: 10 April 2024   05:45 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet bantuan Sanimas tampak luar yg diterima

Responden yang saya wawancarai adalah seorang ibu rumah tangga bernama bu Gusfiani berusia 52 tahun bertempat tinggal Di Kecamatan Pontianak Tenggara Kelurahan Bangka Belitung Laut, ibu Gusfiani memiliki suami yang bernama Pak Hendri berusia 51 tahun dan satu orang anak bernama Andryan Saputra berusia 23 tahun. Pendidikan terakhir Bu Gusfiani SMA/sederajat, Pak Hendri SMA/sederajat, dan anaknya Andryan Saputra SMA/sederajat. 

Bu Gusfiani memiliki kerjaan sampingan yaitu sebagai kader posyandu yang kegiatannya 1 kali perbulan dengan gaji yang diterima sebesar Rp 800.000,00 / 6 bulan, suami Bu Gusfiani memiliki pekerjaan sebagai Security di sebuah perumahan dengan gaji sebesar Rp 2.300.000,00/bulan, dan anak Bu Gusfiani merupakan karyawan toko swalayan (Alfamart) dengan gaji sebesar Rp 1.700.000,00/bulan. Jadi, total pendapatan keluarga Bu Gusfiani sebesar Rp 4.130.000,00/bulan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan belanja pokok perbulannya, pengeluaran sehari-hari keluarga ibu Gusfiani sebesar Rp 75.000,00 dengan frekuensi makan 2-3 kali perharinya.

Bantuan yang diterima adalah pembangunan toilet dari program pemerintah bernama Sanimas yang merupakan singkatan dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat. Program ini merupakan program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 

Bantuan ini berupa pemberian uang tunai kepada penerimaan sebesar Rp 5.000.000,00 yang digunakan untuk membeli bahan pembangunan toilet seperti semen, ubin, closet, dan pipa paralon. Proses pembangunan memakan waktu selama 2 bulan yaitu sejak bulan Oktober hingga Desember akhir. 

Alasan Bu Gusfiani mendapat bantuan itu dikarenakan toiletnya yang tidak bisa digunakan selama 4 bulan jadi selama 4 tersebut Bu Gusfiani numpang ke toilet tetangga yang merupakan keluarganya sendiri. Menurut Bu Gusfiani nominal bantuan yang diterima tidak memenuhi kebutuhan untuk membangun toilet karena banyak bahan yang harus dibeli dengan uang pribadi dan juga Bu Gusfiani harus memberi upah kepada Pak tukang yang membantu membangun septic tank dan menggali tanah untuk limbah pembuangan. Maka dari itu Bu Gusfiani juga mengeluarkan uang pribadi untuk membangun toilet yaitu sebesar Rp 2.500.000,00.

Bagian dalam toilet bantuan Sanimas yang diterima
Bagian dalam toilet bantuan Sanimas yang diterima

Lingkungan rumah Bu Gusfiani merupakan gang yang padat hingga jarak dari satu rumah ke rumah lainnya sangat kecil. Status rumah Bu Gusfiani yaitu miliknya sendiri, dengan luas rumah panjang 10 meter dan lebar 8 meter, serta luas tanah dengan panjang 12 meter dan lebar 10 meter. 

Dinding rumah  keluarga Bu Gusfiani seluruhnya tembok, atap rumah dari seng, lantai rumah plester semen, dan jumlah ruangan yang ada yaitu tiga ruang. Sumber air minum yaitu dari PAM, sumber air mandi dan mencuci juga PAM, tempat mandi dan mencuci WC sendiri, serta BAB juga di WC sendiri dengan septic tank. 

Bahan bakar yang digunakan untuk masak yaitu Gas dan jenis penerangan yang digunakan lampu listrik dengan daya listrik sebesar 450 Watt. Bu Gusfiani sekeluarga biasannya berobat di Puskesmas yang juga masih berada di kawasan kelurahan Bangka Belitung laut. Aset yang ada di Rumah Bu Gusfiani yaitu 2 buah sepeda motor, 1 TV ukuran 17 inch, 1 kulkas, 1 speaker, 1 mesin cuci, 2 hp, dan kipas angin 3 buah.

Wawancara dan Observasi dilaksanakan pada Februari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun