Film  animasi  merupakan  media  yang menciptakan  khayalan  gerak  sebagai  hasil  pemotretan  rangkaian  gambar  yang  melukiskan perubahan posisi (Astuti & Mustadi, 2014) . Media ini dikembangakan menjadi tontonan menarik bagi kalangan anak -- anak dengan mengambangkan sebuah karakter yang lucu.
Film animasi pada awalnya merupakan sebuah karya berupa gambar atau lukisan yang kemudian diputar atau diberikan nuansa kehidupan yang akan memunculkan efek bergerak. Media film animasi merupakan media audio visual berupa rangkaian gambar tak hidup yang berurutan pada frame dan diproyeksikan secara mekanis elektronis sehingga tampak hidup pada layar.
Pada perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih tidak heran jika pembuatan film animasi sudah terbilang mudah dan menghasilkan karya yang sangat menarik bagi penonton dari anak -- anak hingga orang dewasa. Dengan dibantunya teknologi yang sudah semakin canggih film animasi sudah dapat dinikmati secara 2 dimensi dan juga 3 dimensi.
Tidak hanya itu, film animasi juga dapat menjadi salah satu alternatif bagi sebuah perusahaan untuk membuat produk mainan ataupun video game menjadi laku di pasar dunia. Seperti film animasi Warner Brothers The Lego Movie yang dirilis pada tanggal 7 Februari 2014 dan juga Film Super Mario Bros yang dirilis pada tanggal 5 April 2023. Melalui film animasi tersebut dapat meningkatkan pemasaran produk mainan dan video games.
Hal tersebut dikarenakan film The Lego Movie memiliki dampak sosial bagi penontonnya. Pada film tersebut memberikan sebuah cerita dengan karakter lucu yang sangat disukai Masyarakat dan menarik minat untuk mengoleksi karakter -- karakter lucu yang ada dalam film animasi tersebut.
Tak hanya film The Lego Movie, film Super Mario Bross juga dapat memunculkan dampak sosial bagi penontonnya. Sebab, melalui film tersebut para penonton disajikan sebuah pengalaman unik super mario sebagai tokoh karakter yang ada pada film animasi ini menarik minat para penonton untuk mencoba video game Nintendo. Dalam Nintendo tersebut dapat merasakan pengalaman pemain untuk memainkan karakter super mario yang telah mereka tonton pada film animasi tersebut.
Tidak heran jika kedua Perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang besar melalui pembuatan kedua film animasi tersebut yang dapat dibilang sukses. Dari film The Lego Movie keuntungan pembuat mainan didapatkan melalui kesuksesan dalam dunia perfilman telah membuat Lego mencatat peningkatan penjualan dan keuntungan tahunan. Didukung oleh minat yang terkait dengan film Warner Brothers The Lego Movie, pembuat mainan asal Denmark ini memperoleh keuntungan sebesar 15% menjadi 7 miliar krone Denmark (686 juta) tahun lalu. Penjualan naik 13% menjadi 28,6 miliar krone Denmark atau setara dengan 2,8 miliar (theguardian.com).
Dari film Super Mario Bros, Laba Nintendo pada pada bulan April-September dengan hasil kuartal nya berjumlah hampir 271,3 miliar yen (1,5 miliar), naik dari 230 miliar yen (1,2 miliar) pada tahun sebelumnya dan penjualan konsol game nya meningkat menjadi 6,84 juta mesin termasuk untuk berbagai model Switch. Pada tahun sebelumnya penjualan hanya 6,68 juta (Realitasonline.id).
Melalui film animasi dapat merubah dan memunculkan dampak sosial dengan diberikan pengalaman menonton yang membuat keinginan konsumtif manusia meningkat sehingga dapat menjadi salah satu wadah sebuah Perusahaan untuk melakukan sebuah promosi dengan memanfaatkan adanya film animasi yang telah diproduksi dan mendapatkan kesuksesan juga dalam dunia perfilman.
