Mohon tunggu...
Ananda Ladeva Gumanti
Ananda Ladeva Gumanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger, writer, script writer, full passionate with PR and Politic Communication and also love to travel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muak Dikebiri

15 November 2011   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka ada, untuk kita

Mereka di sana untuk suarakan hati kita

Tapi, ah

Itu idealnya

Kenyataannya, suara yang keluar dari mulut mereka

Bukanlah suara hati kita

Cap yang dibubuhkan di atas kertas, bukanlah untuk kita

Bukan kepentingan kita

Malangnya, itu kenyataan

Dan sayangnya, perlu birokrasi untuk menolak suara mereka!

Birokrasi yang terlalu kompleks. Birokrasi yang dikebiri oleh beberapa kelompok

Dan mereka memainkan perannya dengan sungguh elegan

Hingga, kita muak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun