Mohon tunggu...
Depi Sandra
Depi Sandra Mohon Tunggu... -

setiap pantai kegagalan mengandung beribu pasir keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku

21 Agustus 2010   04:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pondok kecil dengan air mengalir jernih itu masih ada

Dulu

Kita pernah disana

Hanya kita…

Kudengar keluh kesahmu

Bagaikan mendengar desau bayu diantara dedaunan disamping kanan kiri kita

Hangat telapak tanganmu masih terasa disini

Diantara jemari ku, tersimpan rapi dalam ingatan

Petani kangkung itu masih disana

Berperang melawan lumpur hanya untuk sang buah hati

Kenangan itu tlah lama tak terkuak lagi

Sampai senyum itu muncul lagi

Ketika seorang yang tak berdaya mengharap sebuah kata ajaib

Kesembuhan...

Aku lemah kini...

Tak seperti dulu...

Mampu mendaki gunung dan merayap tebing

Berjalan tegap bak tentara perang

Berotot laksana tokoh pewayangan

Aku kini disini

Tak ada semangat

Asa tlah lama ku buang jauh

Aku hanya ingin satu kata lagi

Hidup

Bernafas diantara jerami, menghirup udara yang tak perlu bayar

Tapi...

Senyum itu tlah memberiku beberapa kata

Tak hanya satu

Aku bersemangat menghadapi hidup yang tak kunjung berkesembuhan ini

Bahagia....

Aku tak berharap senyum itu kembali

Cukup seperti ini saja, karena senyum itu aku hidup lagi...

Senyumlah sekali lagi untuk ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun