Mohon tunggu...
Depi Sandra
Depi Sandra Mohon Tunggu... -

setiap pantai kegagalan mengandung beribu pasir keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mak

21 Agustus 2010   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. 3 april 26 tahun yang lalu

keheningan sepertiga malam itu terpecah oleh jerit mu dan tangisan sosok tubuh mungil tanpa dosa yang menerjang kehidupan baru. bercucuran keringat dan darah. namun kau tetap tegar. senyum diselah gemuruh sakit tak tertahankan.

2. 26 November 2009 - 18 Desember 2009

sesosok yang dulu gemuk dan gendut itu semakin mengurus saja. lemah tak berdaya. lesu tiada tara. disampingnya duduk wanita tegar dengan setia mengusap dahi yang semakin memucat pasi. menyuap bubur nasi yang tak terasa lagi. menutup selimut kala pagi menanti. darah. lagi dan lagi. darahmu harus dikorbankan untuk sesosok lemah di ranjang itu. meski kau tau dengan resiko membuat penyakit berumur mu kambuh. meradang. membuat badan tak enak makan.

3. kesepuluh ramadhan

Kau masih disini. tersenyum di antara malam nan sunyi. membuatkan sahur untuk ku. tangan halus dan pengorbanan mu untuk ku seakan tak pernah henti. hangat. tetap seperti dulu. ku berharap bisa ada terus disampingmu. untuk ramadhan ini dan disepanjang usiamu. Mak.

<!--[if !mso]> <! st1:*{behavior:url(#ieooui) } -->

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun