Telah dipersiapkan pertunjukan demi pertunjukan. Episode kematangan rasa, Dan nalar. Serambi kaca. Menjadi panggung. Lekas bersambut riuh berlagu. Pelakon di atas balkon. Penikmat terkesima sangat. Peran terbagi rinci. Bermain semua dalam drama
Tak terasa gemuruh itu. Frekuensi yang tak biasa. Namun Tak ada yang tertawa. Semua memaknai. Dalam kilahnya sendiri. Apapun itu. Nama yang dipanggil, latar yang diganti? Terlalu abu-abu untuk diadili. Karena setiap dialog otentik ini. Tak lebih mengenai ambisi. Tak bisa dicacimaki. Sekalipun dalam orasi. Semua terlarut dalam teater gaduh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!