Malang, 3 Oktober 2024 – Kesehatan mental dan sosial siswa di sekolah dasar menjadi perhatian utama di era yang penuh tantangan ini. Di SD Negeri Sukoharjo 2 Malang, banyak fenomena yang mengkhawatirkan muncul, yakni banyak siswa kesulitan berdamai dengan kelemahan diri, menerima perbedaan dengan orang lain, serta beradaptasi dengan berbagai gagasan yang berbeda. Situasi ini berpotensi mengganggu keharmonisan dalam komunitas sekolah.
Menanggapi permasalahan tersebut, Universitas Negeri Malang melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan pemberian Program Edukasi Perdamaian Berbasis Pancasila Melalui E-Comic di SD Negeri Sukoharjo 2 Malang. Edukasi perdamaian ini dilaksanakan pada Kamis, 3 Oktober 2024. Pengabdian Masyarakat ini dipimpin oleh Dr. Helga Graciani Hidajat, S.Pd., M.A, dosen Psikologi Universitas Negeri Malang, dan melibatkan mahasiswa psikologi.
Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, edukasi dilakukan melalui e-comic. Komik digital ini menyuguhkan cerita-cerita yang menarik, dengan karakter yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tema yang diangkat mencakup kerukunan, toleransi, dan cara menyelesaikan konflik secara damai. Dengan metode ini, diharapkan siswa dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai perdamaian dengan lebih efektif. Dr. Helga menjelaskan, “Melalui e-comic, kami berharap siswa dapat melihat bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan seharusnya dirayakan. Edukasi perdamaian ini tidak hanya tentang teori, tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam interaksi sehari-hari.”
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapatkan respons positif dari siswa dan pihak sekolah. Banyak siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi saat mengikuti sesi interaktif dan berbagi pengalaman mereka terkait perbedaan dan konflik. Harapannya, mereka dapat menjadi Duta Damai di lingkungan mereka sendiri, mempromosikan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, dan persatuan.
Dengan program ini, Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk mendukung pengembangan karakter dan mental siswa, serta menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki empati dan keterampilan sosial yang baik. Semoga semangat perdamaian dan kerukunan ini dapat terus tumbuh di SD Negeri Sukoharjo 2 Malang dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H