Mohon tunggu...
Massaputro Delly TP
Massaputro Delly TP Mohon Tunggu... -

Hepi-hepi aza ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Green Earth in Banten "Undercover"

2 Mei 2011   13:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Green Earth in Banten "Undercover", itu adalah judul yang diusung untuk event memperingati Hari Bumi Tahun 2011, dengan tema "Dari Kita Untuk Bumi Kita Bersama". Berbuat sesuatu untuk kelangsungan bumi, untuk kita, anak cucu kita, sedikit tindakan untuk perubahan, dengan menanam pohon. Demikian sedikit gambaran event yang telah dilaksanakan pada tanggal 23-24 April 2011. Diselenggarakan oleh Kaskus Indonesian Traveller (KIT) dan Banten Backpacker di Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang - Banten. Hari Pertama, 23 April 2011 Rangkaian kegiatan diawali dengan berkunjung di tempat-tempat bersejarah di Kawasan Banten Lama, khususnya bagi peserta yang tergabung dalam Kaukus Indonesian Traveller (KIT) karena mayoritas tinggal di luar Serang. Sedangkan personil Banten Backpacker hanya ikut pada event di Pulau Tunda saja, termasuk diriku ... Pelabuhan Karangantu Serang sebagai meeting point menuju Pulau Karangantu, direncanakan 16.00 WIB sudah harus lepas sandar dari pelabuhan, karena menunggu rombongan atau personil yang belum datang, akhirnya relawan diberangkatkan pada jam 16.45 WIB. Kekuatan personil sebanyak 32 orang yang tersebar dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Cilegon, dan Serang sendiri tentunya. Perjalanan menyeberang dari Pelabuhan Karangantu menuju Pulau Tunda menggunakan kapal nelayan dengan sewa sebesar Rp1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah). Pada awalnya, direncanakan menggunakan dua kapal karena informasi awal jumlah personil sebanyak 60-an orang, tetapi ternyata yang hadir cuma 32 orang, akhirnya kapal yang satu dibatalkan. 19.30 WIB tepat ... akhirnya perahu yang kami tumpangi sampai di dermaga Pulau Tunda. Secara administrasi, Pulau Tunda termasuk Desa Wanayasa, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Setelah melakukan omong-omong "prosedur izin" untuk memasuki pulau pada Pos Polisi setempat, akhirnya kami langsung menuju rumah tempat menginap selama di pulau ini. Rumah ini merupakan rumah milik sang kapten kapal yang kami sewa, terdiri dari dua rumah, satu untuk kaum hawa, yang satu lagi untuk kaum lelakinya. Secara umum gambaran kehidupan di Pulau Tunda ini sangat baik, kondisi jalan sudah terpasang pavlingblock sehingga terlihat rapi dan bersih. Kondisi air bersih pun cukup baik, walau terletak sangat dekat dengan pantai, tetapi air sumur yang menjadi kebutuhan air pokok merupakan air tawar, tidak payau. Hal ini menggambarkan bahwa pulau ini berada pada permukaan karang sehingga air laut tidak dapat meresap hingga jauh ke daratan. Kami disambut dengan baik oleh warga, terutama para pemudanya yang tergabung dalam karang taruna setempat. Hal ini sudah dikondisikan oleh sang kapten kapal yang termasuk dalam tokoh masyarakat setempat, sehingga dapat menggerakkan warga lokal untuk membantu kami, hingga besoknya pula. 20.19 WIB ... waktunya makan malam yang telah dipersiapkan oleh para pemuda setempat, dengan menu nasi, acar, dan lauk ikan laut, terasa nikmat sekali karena memang lapar sudah menyerang setelah 3 jam di atas laut terombang ambing sang ombak. Setelah makan dilanjutkan dengan acara saling perkenalan seluruh personil, dan tentu sebelumnya di awali dengan perhitungan dan pengumpulan biaya-biaya yang timbul dalam trip kali ini. Disepakati sesuai dengan kebutuhan akhirnya satu orang dikenakan biaya Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), ini dengan rincian untuk sewa kapal, makan 3 kali @Rp10.000,00, tips buat teman-teman para pemuda yang telah membantu trip ini. Acara perkenalan selesai dilanjutkan dengan istirahat malam ... zzzz ... zzz ... Hari Kedua, 24 April 2011 Sesuai dengan kesepakatan malam sebelumnya, hari ini dimulai dengan acara snorkling pada jam 08.00 WIB. Tetapi sebelum jam 08.00 WIB acaranya bebas, sebagian besar dimanfaatkan untuk melihat-lihat suasana pantai di dermaga Pulau Tunda, dan sudah ada yang main cemplung aza. O8.00 WIB ... persiapan untuk snorkling, dan lagi-lagi para pemuda setempat telah menyediakan perlengkapan snorkling walau terbatas cuma ada 10 unit dengan cara sewa tentunya. Sebesar Rp35.000,00 (tiga puluh lima ribu rupiah) untuk sewa perlengkapan snorkling tersebut, lengkap dengan sepatu kataknya. Perjalanan menyusuri jalan setapak menuju pantai timur pulau yang menjadi lokasi terumbu karang, jalan setapak ini menyusuri hutan pulau yang tidak terlalu jauh, hanya berjalan selama 15 menit saja kami sudah sampai di pantai timur Pulau Tunda. Berhubung peralatan terbatas akhirnya dipergunakan secara bergantian untuk alat snorkling tersebut, dan ceritanya bergembiralah semuanya ...... 10.30 WIB ... kegiatan snorkling selesai, selanjutnya menuju ke pantai barat pulau untuk melakukan penanaman pohon mangrove. Jalur yang ditempuh adalah menuju kembali ke rumah penginapan, sehingga ada waktu untuk sekedar bebersih setelah mandi di laut, tetapi ada juga yang belum, sekalian nanti katanya. Setelah berkumpul kembali semua personil, acara dilanjutkan menuju pantai barat menyusuri jalan perkampungan, yaitu menuju kampung barat. Oh ya, di Pulau Tunda ini terdapat dua kampung, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan kampung barat dan kampung timur. 11.45 WIB ... Lokasi penanaman mangrove ini merupakan lokasi dermaga juga, yaitu dermaga kampung barat, tetapi dermaga ini tidak digunakan untuk penyeberangan ke daratan (istilah yang digunakan untuk Pulau Jawa), hanya terdapat perahu nelayan saja. Jumlah pohon yang ditanam memang sedikit, yaitu sebanyak 200 pohon, tetapi walau sedikit karena di tanam di karang pantai, cukup sulit juga. Untung dibantu oleh para pemuda setempat, dengan mempergunakan linggis untuk menggali lubang tanam. 12.30 WIB ... Akhirnya proses penanaman selesai, karena jumlah personil banyak dan dibantu serta jumlah pohon hanya 200 pohon, makanya proses ini memakan waktu hanya satu jam saja. Walau demikian, karena pas terik-teriknya matahari, cukup menyengat kulit panasnya .... huuuffftttt ..... Acara berikutnya tentu kembali ke rumah penginapan, bersih-bersih, makan siang dan persiapan pulang ... tapi sempet tidur dulu walau sekejap saja .. lummaaaayyaaaaannn ... zzz .. zz .. zzzzzzzzz ..... 15.21 WIB ... Singkat cerita sudah ada di kapal lagi untuk kembali ke Pelabuhan Karangantu, kembali terombang-ambing di laut lepas, tepat jam 17.56 WIB kami sudah harus bersalaman dan berpisah dengan sang Kapten Kapal Napak Ansor di Pelabuhan Karangantu Serang. Dan rombongan pun dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Demikian cerita perjalanan kami kali ini, join antara Kaukus Indonesian Traveller (KIT) dengan Banten Backpacker (BB). Sampai jumpa dengan trip berikutnya ... sayonaraaaa .... ;-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun