Mohon tunggu...
Arief Candra
Arief Candra Mohon Tunggu... -

Saya anak dari pasangan Habini Moi (Alm) dengan Emalia, Tinggal di Jl Bangka Rt 2 No 3 Kelurahan Lubuklinggau Ilir. Kota Lubuklinggau. Sekarang menjadi penulis di www.beliti.wordpress.com Cp: 081928668183 /081373607715

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Muara Kelingi Menjadi Wisata Banjir

22 Februari 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:48 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/// Masyarakat Panen Rezeki

Muara Kelingi

BANJIR bagi sebagian kecil masyarakat menjadi media untuk mencari tambahan uang. Pasalnya bagi masyarakat yang memiliki perahu dapat melayani wisata banjir khususnya di wilayah kelurahan Muara kelinggi yang sebagian wilayahnya khususnya Rt 1,2 dan 3 terendam air setinggi 4 meter.

Rezeki di tengah bencana banjir yang merendam lebih dari 1000 rumah ini ditawarkan kepada seluruh masyarakat dan pejabat yang ingin berkeliling melihat rumah-rumah yang terendam. Untuk berdarmawisata banjir ini, pengunjung hanya mengeluarkan Rp 100 ribu untuk berkeliling ditemani oleh pemandu wisata banjir yang merupakan salah satu korban banjir juga.”Ngojek perahu kak, kami ajak keliling-keliling melihat rumah-rumah yang terendam,”ujar salah satu permilik perahu ketek, Yanto.

Dikatakan pemilik perahu tersebut sembari membelok-belokan perahunya, aktifitas ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari karena selama banjir yang telah terjadi 3 hari belakangan ini membuat dirinya tidak bisa mencari ikan dan berladang. Penghasilan dari pemandu wisata banjir ini cukup lumayan, seharinya dapat mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.”Kemarin kami dapat mengumpulkan keuntungan bersih mencapai Rp 900 ribu,”jelasnya

Namun katanya pekerjaan ini bukannya membuat dirinya senang namun hanya untuk memebuhi kebutuhan sehari-hari sembari menunggu luapan suangi musi surut.”Hasil dari ongojek perahu ini nantinya akan digunakan untuk memperbaiki rumah kami yang telah terendam sejak sabtu (19/2) lalu,”jelasnya

Terpisah, salah satu masyrakat simpang desa tanjung, juga mendapatkan keuntungan yang cukup besar, hanya dengan bermodal perahu dirinya dapat meraup keuntungan Rp 600 ribu perhari dari laupana suangi musi yang menutupi jalan lintas.”Sekali ngojek kami menarik upah Rp 10 sampai 20 ribu,”jelasnya sembari mendorong perahu yang isinya 2 unit motor.

Pemandangan ini dapat dilihat beberapa titik, setidaknya ada 5 titik jalan yang tertutup air dengan ketinggian mencapai 70 cm. dan kondisi ini menjadi rahmad bagi uasaha ojek perahu ini.(Candra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun