Membaca berita heboh antara PKS dan setgab khususnya PD beberapa hari ini seputar pemasangan spanduk “Menolak Kenaikan BBM” bikin saya tersenyum geli.
Banyak yang sewot, baik anggota koalisi maupun gerombolan pengkritik PKS yang pasti sebenarnya juga mereka tidak setuju BBM bersubsidi naik. Jujur sajalah nggak usah mengatakan PKS munafik, karena menurut Tuhan yang mengatakan bisa saja menjadi apa yang dituduhkannya sendiri :)
PKS pasti berani pasang spanduk anti korupsi seandainya LHI sudah terbukti bersalah mengkorupsi kuota impor daging sapi. Ini sudah dikatakan presidennya pada keterangan tertulisnya Selasa 4 Juni 2013 lalu.
"Kami di PKS adalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. PKS tentu berharap (LHI) dinyatakan tidak bersalah, tetapi bila sebaliknya, saya wajib meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Anis dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Selasa (4/6/2013).
Jadi untuk PD yang diwakili menkumham Amir Syamsuddin dengan pernyataannya "Kita tunggu PKS tidak hanya menyebar atau memasang pamflet menentang kenaikan BBM tetapi juga pamflet antikorupsi," pada Rabu (5/6/2013). Tenang saja dan sabar, tunggu setelah keputusan Sidang Tipikor LHI pertengahan bulan Juni ini.
Justru sekarang tantangannya ada pada PD dan juga para pengkritik PKS yang mendukung kenaikan BBM, berani gak pasang spanduk “MENDUKUNG KENAIKAN BBM” di seluruh Indonesia atau membuat artikel di blognya masing-masing dan juga pernyataanya di FB n tweeternya ?
Juga seandainya LHI tidak terbukti mengkorupsi kuota import daging sapi, apa para pengkritik dan pencaci berani minta maaf juga secara terbuka ? Kalau untuk dosa.... ya tanggung saja sendiri... benar atau salah tuduhannya terhadap LHI atau PKS Tuhan pasti tetap membalasnya... karena tidak ada keadilan yang sejati selain catatan Rakib dan Atit yang akan menjadi bukti dikala mati...
Salam...
