Mohon tunggu...
oposisi jalanan
oposisi jalanan Mohon Tunggu... -

Bosen jadi karyawan, coba usaha sendiri dan usaha sama teman2, coba robah profesi tapi kayaknya belum dapat yg ideal..kritis, peduli pad apersoalan rakyat dan negara. Sosialis religiius, humoris dan sedikit hedonis khususnya traveling, nonton, baca, dll

Selanjutnya

Tutup

Catatan

CARA KORUPSI YANG AMAN (JANGAN DITIRU : HANYA UTK PEJABAT & KALANGAN SENDIRI)

27 April 2011   00:57 Diperbarui: 4 April 2017   16:32 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Indonesia selalu juara 1 di bidang korupsi? Tersedianya banyak cara alias kiat korupsi dan lemahnya aparat hukum menjadi penyeban utama. Ini contoh cara modus korupsi yang banyak dilakukan di Indonesia.

1. Korupsi dengan modus komisi. Pejabat (menteri, gubenur, bupati, dirjen, kadis, Direksi BUMN/D, PPK dst) menerima setoran komisi yg jumlahnya bervariasi sesuai kesepakatan awal : 5 - 25 % dari nilai proyek yang dikerjakan oleh pengusaha. (Ini korupsi kampungan = cara kuno tapi masih modus korupsi paling favorit karena mudah dilaksanakan dan tidak perlu memeras otak ... he he he)

2. Korupsi dengan modus uang muka : Pejabat menerima uang muka (5 - 15 %) dari proyek yang AKAN diajukan rencana proyeknya. (dikenal juga dengan nama Indent alia ijon  alias dikawal dari bawah...kayak beli mobil baru aja he he he

3. Korupsi dengan modus bagi hasil : Pejabat pura2 tanya sama pengusaha yang akan dimenangkan atau yg telah memenangkan tender. Eh, untung you berapa? kita bagi fifty - fifty ya? (ini pejabatnya mau main aman dikit...sdh tahu siapa yg menang, mau diperas dikitlah he he h e)

4. Korupsi dengan selisih margin : Pejabat sudah kayak pengusaha. Dia sibuk kesana kemari cari info berapa harga pokok si pengusaha. Kalau sdh dapat, dia panggil pengusaha dan minta selisih margin tsb disetor ke dia...(ini pejabat yang ga punya kerjaan...)

5. Korupsi dengan modus saham kosong : Pejabat ini dapat saham (5 -60 %) di perusahaan yang akan dimenangkan dalam tender (tentu saja ..ga pake nama dia sendiri. kalau dia bodoh dia pakai nama anak, istri, supir, menantu..kalau agak pintar, dia pakai nama gundiknya, kalau dia betul pintar, dia pakai nama palsu, nama pengacara, nama orang asing WNA singapore, hongkong, dll)

6. Korupsi dengan modus proyek fiktif atau transaksi fiktif : Pejabat ini pejabat nekad. Dia yakin bisa kelabui semua instansi pengawas dan hukum. Proyek yang dikerjakan tidak ada sama sekali. Jika ada BPKP atau BPK yang mau periksa, ya tinggal diberikan saja dokumen - dokumennya dengan foto - foto dari proyek sebelumnya atau proyek yang lain plus uang suap kepada pemeriksa supaya pemeriksa manggut - manggut percaya . Modus ini banyak dilakukan oleh Bupati dari daerah - daerah yang sulit dijangkau seperti di Aceh atau Papua. (Pejabat ini biasanya jago suap, jago lobi, punya dukun atau kyai yang sakti he he he).

7. Korupsi dengan modus jual SK, Perizinan, konsensi dan sejenisnya : Pejabat ini tahu tandatangan dia bernilai emas. Mumpung msh berkuasa dia jual semua. Nilainya ? tergantung. Dari ratusan juta sampai puluhan atau ratusan milyar. Yang mahal sih konsesi - konsensi pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Tarifnya mulai ratusan juta sampai belasan milyar rupiah. (makanya ga heran kalau pejabat ini rajin ngantor agar ogjekan jalan terus he he he)

8. Korupsi dengan modus jual asset negara : Pejabat ini agak sinting. Dia kirain tanah, bangunan, kendaraan, dan semua asset negara itu adalah asset dia juga. Toh dia kan pejabat negara. Maka dijualnya semua asset negara. Hasilnya ? ada yang masuk kantong semua, ada yg buat kwitansi ganda, ada yang sistem komisi dst.

9. Korupsi dengan modus terima bersih : Pejabat ini sok suci. Dia katanya ga mau ikut campur semua urusan proyek atau bisnis. Pokoknya...pokoknya kata pejabat tsb...dia ga mau tahu..yg penting dia tahunya dari semua proyek, anggaran, izin - izin dan peluang lain  yg ada, dia terima bersih 5 - 10 %. Lain - lain, anak buah saja yang urus. (ini namanya trick  pontius pilapus alias politik cuci tangan he he he)

10. Korupsi dengan modus jual perkara, jual keadilan : aha ..ini kayak gayus, cirrus dan kasus - kasus markus itulah...pasal - pasalnya tinggal dimainkan. denda dimainkan. Pokoknya atur semua dengan rapi sesama pejabat hukum instansi lain. (Syaratnya jangan ada yang sakit hati...jangan ada yang tidak kebagian,..pers juga diamankan..siplah !)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun