Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Ilmu matematika Hirarki, artinya klo tidak bisa Dasarnya maka, kedepannya sulit memahaminya, artinya kalo di sekolah dasarnya seorang anak tidak bisa 'pecahan' maka di SMP dia akan kualahan apalagi di SMAnya,  selama ini keberhasilan belajar matematika diukur berdasarkan penguasaan konsep yang diajarkan yang di tempuh melalui tes kognitif. Kenyataan menunjukan konsep yang diajarkan tidak dapat lekat dalam ingatan siswa dalam jangka waktu yang lama. Suatu materi yang di ajarkan cenderung terlupakan, bahkan juga siswa cenderung lupa terhadap materi yang telah di jarkan di semester  yang bersamaan, Menurut syamsudin(1996 :117), banyak hal yang telah disimpan dalam ingatan sulit untuk diproduksi lagi, lebih dikenal sebagai 'LUPA'.
Rendahnya Retensi siswa terhadap konsep-konsep dasar sudah tentu berdampak terhadap penguasaan yang lebih luas terhadap konsep-konsep di kelas yang lebih tinggi, Lebih-lebih berdampak pada ujian nasional .
Mengatasi permasalah di atas maka dengan ini saya membeberkan tentang pembelajaran matematika yang menerapkan teknik-teknik bertanya,  menurut Winkel (1996 : 458)salah satu cara  mengurangi lupa tersebut adalah dengan memberikan pertanyaan, karena pertanyaan dalam mengali informasi dari ingatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H