Selaku mantan mahasiswa yang lama bergelut di Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), pandangan pribadi tentang fashion atau yang di Indonesia-kan sebagai fesyen, tentu tak hanya sebatas kata ‘fesyen’ yang selalu disinonimkan dengan istilah dandangan, gaya dan busana. Terlebih istilah fesyen ialah sebuah bentuk dari komunikasi, Meski belakangan ini fesyen sering diidentikkan dengan kaum hawa sekalipun.
Guna mendukung anggapan saya, sebuah buku yang direka oleh Malcolm Bernard dengan judul ‘Fashion as Communication’ (1995) telah lebih dulu menjelaskan bahwa ‘fashion merupakan fenomena cultural, dalam artian fashion merupakan cara yang digunakan suatu kelompok atau individu untuk mengkonstruksikan dan mengkomunikasikan identitasnya dan orang cenderung membuat penilaian berdasarkan atas apa yang dipakai orang lain.’
Intinya baik pria maupun wanita, sama-sama ingin unjuk gigi prihal tampilan fisik melalui pakaian ataupun aksesoris yang digunakan. Tak terkecuali diri pribadi, untuk itu saya akhirnya tertarik mengikuti acara yang diadakan oleh Toyota Sienta bekerjasama dengan Kompasiana bertajuk “Kompasiana Coverage Sienta Pop Up Playground - Unlock Your Weekend Fashion Bazaar”. Di The Plaza Flavor Bliss Alam Sutera, Jl. Alam Sutera Boulevard, Alam Sutera, Serpong, Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. (3/12)
Kita ketahui bersama, saat ini pengaruh sosial media dalam memberi ruang bagi fesyen tanah air begitu terbuka lebar. Terbukti dengan banyaknya bermunculan para desaigner muda dan pelaku industri fesyen. Tapi tak semuanya berhasil, serbuan brand-brand kenamaan dari luar negeri masih berbicara banyak, apalagi terkait mutu dan kualitas.
Namun hal tersebut tak perlu ditakuti, karena rangkaian event kali ini telah memberikan ruang bagi insdustri fesyen tanah air untuk dapat dikenal oleh khalayak luas. Bisa dilihat dari booth-booth yang berada disekitar lokasi acara. Produk-produk yang dijajahkan mampu menarik minat pengunjung yang datang, ada yang hanya melihat-lihat, adapula yang tertarik kemudian membelinya guna dibawa pulang.
Jeng..jeng..jeng.jeng...
Tepat pada pukul 4 sore hari, fashion show dimulai, saya pun langsung bergegas menuju arah panggung utama. Satu demi satu model muncul menikmati cat-walk, mulai dari atas panggung, kemudian dengan lihai menempatkan diri disudut terbaik, sembari mengelilingi sebuah mobil Sienta berwarna putih yang berada tepat didepan panggung. Hal tersebut tentu takkan dibiarkan begitu saja, kamera yang sedari tadi digenggam pun langsung membidik model guna mengabadikannya dalam sebuah gambar. Hasilnya perpaduan aura sensual model dan elegannya Sienta berada dalam satu frame utuh.