Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Oploskoff, Meracik Kehidupan dalam Secangkir Kopi

22 Februari 2016   01:02 Diperbarui: 22 Februari 2016   07:51 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="biji-biji kopi pilihan/ dethazyo"][/caption]Apapun jenis kopinya selama bukan kopi sachet-an, walau hanya secangkir saja yang di sruput, cukup membuat metabolisme tubuh meningkat hingga 4 jam kedepan. Kandungan kafein yang tinggi mampu membawa melesatkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Belum lagi gairah diskusi yang mampu dihidupkan kembali walau hanya bemodal secangkir kopi ditemani pisang bakar keju pada siang hari.

Tempratur udara yang terlihat melalui smartphone menunjukkan suhu 33 °C kala itu, tentunya panasnya matahari sudah pasti cukup membuat kulit merana, rasanya pun bulir-bulir keringat dipaksa untuk terus mengucur, hal ini sedikit menurunkan stamina. Meski pekerjaan masih banyak, diri pribadi yang kala itu mencari tempat berteduh untuk istirahat makan siang di kawasan bisnis CBD Cileduk, Tangerang. Memilih kedai kopi Oploskoff sebagai tempat mengistirahatkan sejenak pikiran.

[caption caption="we are open/ dethazyo"]

[/caption]

[caption caption="suasana didalam kedai kopi/ dethazyo"]

[/caption]Nuansa tradisional dan minimalis terlihat ketika langkah pertama memasuki tempat tersebut. Rasanya suasana kekeluargaan mendominasi tempat ini, terbukti dengan sapaan langsung dari sang barista, dengan semangatnya menawarkan ragam kopi tradisional mulai dari Java Arabica, Kalosi, Gayo, dan kopi racikan mereka sendiri yang diberi nama Oplosskoff (sesuai nama tempat tersebut) dan So-koff.

Seperti yang sudah-sudah, pilihan akan kopi apa yang menjadi teman berdiskusi sudah terpikir sedari rumah, semacam ritual memasuki kedai kopi. Untuk kali ini kami pun memesan kopi dari tana Gayo, yang menurut kami gairah yang dimunculkan dalam biji-bijian pilihan dari tempat tersebut bisa membangkitkan semangat hingga tekanan akan pekerjaan ataupun ragam masalah yang digeluti bisa sirna seketika.

[caption caption="makan-makan/ dethazyo"]

[/caption]

Tentu tak bijak hanya menyeruput kopi saja, makanan andalan seperti hotdog blackpaper serta pisang bakar bertabur keju turut masuk dalam menu yang kami pesan. Akan terasa aneh ketika ngobrol sana sini dengan perut yang kosong. Maka jelas isi perut dahulu, baru siap tempur.

[caption caption="Ngopi yuk/ dethazyo"]

[/caption]Uniknya kopi disini disajikan dengan gelas kaleng berwarna hijau, hal ini mengingatkan akan moment berharga di ketika berliburan dirumah kakek nenek semasa kecil. Dari hal itu, maka pikiran kami pun sepakat, bahwa tempat ini benar-benar menginginkan siapa saja yang menikmati kopi bisa merasakan sensasi dari tradisi ngopi itu sendiri.

[caption caption="the benefit of coffe/ dethazyo"]

[/caption]

[caption caption="coffe makes everything possible/ cecep"]

[/caption]Ketika ditengah obrolan, mata mencoba mengamati sekeliling ruangan, ragam kutipan sederhana tentang kopi pun terbaca satu demi satu. Semisal THE BENEFIT OF DRINKING COFFE (energy, wake you up, you get to use your favorite mug, it's so yummy, hand warmer, people are watching in coffee shop, great procrastinating) serta Coffe makes everything possible. Hebatnya semua dituliskan dengan kapur putih, tak hanya bermodal walpaper keren mahakarya hasil olahan era digital.

Bisa dibilang berada disini merupakan satu jam berkualitas, ditambah dengan fasilitas penunjang berupa WiFi yang koneksi kencang. Jadi enggak perlu bingung ketika email kerjaan masuk atau hanya sekedar berbagi momen via media sosial. Harga menu secara keseluruhan pun menarik tentunya bagi anak muda, hanya berkisar pada angka Rp 8.000 – Rp 17.000. Otak Cemerlang, perut kenyang, kantong aman. Begitu kiranya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun