Sudah lama rasanya saya bersentuhan dengan karya dari Blogger, Penulis sekaligus Travel Writer kebanggaan tanah air,Trinity. Tepatnya pada tahun 2010, dimana buku pertamanya ‘The Naked Traveler’ menemani saya yang kala itu mulai beranjak meninggalkan bangku sekolahan menuju bangku kuliahan. Pada masa itu istilah ‘traveling’ (melakukan perjalanan) apalagi ‘solo traveling’ (perjalanan sendiri) belum begitu familiar, bahkan suara-suara butuh ‘piknik’ belum begitu akrab diperdengarkan.
Gayanya menulis yang tak melulu serius, ulasan yang menarik akan suatu tempat hingga bumbu-bumbu komedi selama perjalanan, tertuang hampir dalam setiap lembaran bukunya. Sekalipun, belum menghatamkan ke-7 buku dari seri ‘The Naked Traveler,’ suguhan berupa rasa antusias dalam berwisata baik dalam dan luar negeri, sempat menginspirasi saya untuk mengunjungi serta menikmati keindahan yang dihidangkan bumi nusantara dan beragam tempat indah dibelahan bumi lainnya.
Rasa antusias kembali bangkit saat tak sengaja mengunjungi salah satu bioskop yang berada di Jakarta Selatan pada minggu (19/3/2017), yang salah satu studio-nya menyuguhkan film dari adaptasi novel Trinity berjudul ‘Trinity: The Nekad Traveler’ (TTNT) sebagai salah satu film yang bersanding dengan pemuncak box office dunia saat ini, Beauty and the Beast (berdasarkan rangking yang ada di boxofficemojo.com).
Meski tampak antusias, saya sedikit terkaget-kaget saat melihat poster film tersebut dengan menampilkan para bintang utama (Maudy Ayunda, Hamish Daud, Babe Cabita dan lain-lain) yang tak asing dipandang mata. Hal pertama yang terpikirkan, hanya satu hal, mengapa pemeran utama, Trinity digambarkan begitu berbeda dari empunya nama sendiri?
Entah karena rating semua disetting, atau karena pengembangan skenario yang memasukkan bumbu-bumbu cinta sebagai ramuan utama guna suksesnya film ini, saya pun tidak dapat banyak berkomentar akan hal ini. Jadi, silahkan menilai sendiri. Namun terlepas dari problema itu, pengalaman menarik dari perjalanan Trinity, bisa menjadi pelajaran berharga yang dapat dipetik, mulai dari tahap perencanaan, mengunjungi tempat wisata, serta membingkai tulisan-tulisannya lewat website naked-traveler.com.
Travelling, Writing, Get Some Cash, & Do Traveling Again
Demi mewujudkan isi bucket list traveling-nya, ia sering dihadapkan dengan sebuah masalah klasik, jatah cuti yang habis duluan sebelum tutup tahun. Masalah tak hanya habis sampai situ, budget yang pas-pas menjadi kendala lainnya. Beruntung, dengan segenap kecerdasan, kuat dugaan Trinity menganut hukum kritis dari Mestakung (Semesta Mendukung) ‘pada setiap kondisi kritis, selalu ada jalan keluar.’
Sebab ia tak pernah kehilangan akal ketika masalah budget datang menjadi pengganggu. Mulai dari mencari tiket murah, melobi bossnya yang pelit memberi jatah cuti, hingga mengajak serta kedua sahabatnya Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Bolsterli) serta sepupunya Ezra (Babe Cabita).
Unsur promosi keindahan pariwisata tampak begitu memikat hati setelah menyaksikan film dengan durasi 1 jam lebih, ia menceritakan pengalamannya melancong mulai dari Indonesia (Labuan Bajo, Makasar, & Lampung), Philipina, serta Maladewa alias Maldives. Semua destinasi yang ada di film kalau ditimbang, hanya sebagian kecil dari perjalanan Trinity yang diketahui telah melancong ke banyak negara didunia. Â