Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kami Ada Untuk Mu, Sahabat*

18 September 2011   21:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_130818" align="aligncenter" width="604" caption="stairway to heaven (foto by http://vi.sualize.us)"][/caption] Sedang asyik dengan materi yang diberikan oleh dosen, tiba-tiba handphone saya berbunyi. “you have a new massage” sebuah tulisan yang terlintas dilayarnya. Raut sedih terpancar dari wajah saya seketika. Bolpoin pun berhenti menggoreskan tinta emasnya. Ingin rasanya keluar dan menutup pintu dengan hempasan yang cukup kerang hingga membuat seisi keras tersentak. Semuanya berawal dari sebuah pesan yang dikirim oleh sahabat saya Joshua Martin Limyadi.

Pesan tersebut berbunyi:

sahabat yang budiman, berita duka ibu saya baru saja tutup usia jam 13:25 siang ini. Akan disemayamkan dirumah duka Cibubur Country blok CF 5/2 selama 3 hari ke depan. Mohon dimaafkan segala kesalahan almarhumah sepanjang hudpnya. Teriring salam dan doa, Joshua

ibunda Joshua, Catherine Lucia Caroline tutup usia tepat pada hari sabtu 17 september 2011 pukul 13:25 di Cikeas, Bogor. Beliau sebelumnya telah berjuang habis-habisan melawan penyakit kanker darah serta kanker paru-paru yang beliau derita kurang lebih 10 tahun lamanya. Namun apalah daya manusia. Rezeki, ajal, jodoh adalah rahasia ilahi.

Tergambar dengan jelas sahabat saya (Joshua) dalam pesan tersebut, menuliskan kata demi kata dengan tenang tanpa emosi yang biasanya kita lihat dalam ekpresi setiap orang yang ditinggalkan oleh orang yang mereka sayangi. Suatu hal yang tidak semua orang dapat seperti Joshua. Tidak dipungkiri bahwa hatinya saat ini sedang menangis dan sangat butuh seseorang yang dapat membuatkan kembali beraktifitas seperti sediakala.

Jangan risau sahabat

Dari cerita-cerita yang sering Joshua lontarkan tentang sang ibunda. Hati saya serasa begitu dekat dengan beliau sekalipun saya belum pernah berbicara atau bertatap muka dengan beliau. Cerita-ceritanya tersebut banyak menceritakan sang ibunda yang begitu powerful menghadapi penyakit yang ia derita sekalipun penyakit tersebut tidak ada harapan untuk dapat disembuhkan.

Saudaraku tenanglah, sekalipun beliau sudah tidak ada. Engkau harus ingat bahwa kita selalu ada untuk mu. Kita bisa menjadi lumbung segala keluh kesahmu, sebuah terminal dimana kisah sedih, senang, gembira serta ide-ide yang inovatif nan kreatif mu dapat ditampung untuk direalisasikan.

Sekalipun kami sibuk, ingatlah ketika kamu membutuhkan sesuatu atau hal-hal yang lainnya. Kami akan selalu siap bak tentara yang akan ditugaskan dalam peperangan. Jangan malu sahabatku. Selama itu positif dan kami bisa, why not?

Tataplah langit saudaraku, diatas langit masih ada langit. Satu hal yang pasti beliau selalu ada dihati kita. Kapanpun dan dimanapun kita berada.

“No one can confidently say that he will still be living tomorrow.  ~Euripides”

*Spesial for My Best Friend

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun