Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berburu Oleh-oleh Khas Tanah Dayak di Pasar Kebun Sayur

26 November 2014   11:19 Diperbarui: 4 April 2017   16:31 2371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Beragam pernak-pernik yang dijual/tifada.com"][/caption]

Banyak yang beranggapan liburan belum sempurna tanpa adanya buah tangan sebagai bukti telah menjelajahi suatu tempat. Tentu tak sama dengan pandangan pribadi yang beranggapan sebuah cerita lebih penting daripada sebuah oleh-oleh. Namun hal ini tak sama dengan pandangan yang dimunculkan salah seorang disana, hampir seperti kebanyakan orang. Sebuah cerita tak akan lengkap bila tak ada tanda dalam bentuk ukiran unik, aksesoris atau lainnya.

Sewaktu pulang dari Derawan via Bandara Kalimaru Berau, penerbangan pulang ke Jakarta mengharuskan kita singgah terlebih dahulu di Bandara Sepinggan, Balikpapan untuk transit menunggu penerbangan yang akan berangkat pada pukul 1 siang hari, namun kami tiba pukul 8 pagi, mengisyaratkan untuk tak tinggal diam dan hanya memanfaat Wifii Gratisan bandara untuk membunuh waktu.

Menjelajahi sejenak Balikpapan muncul dari diskusi singkat bersama 5 orang teman. Berjalan menuju gerbang bandara untuk mendapatkan transportasi yang akan membawa kami keliling Balikpapan Sejenak. Tak kunjung mendapat taxi, maka ngobrol dengan beberapa warga Balikpapan menggali informasi cukup membantu, mereka membawa kami pada seseorang yang memberi servis keliling Balikpapan dengan minivan dengan biaya yang cukup murah.,250 ribu saja.

Setelah semua barang bawaan masuk kedalam mobil tujuan utama adalah mencari oleh-oleh, driver memberikan informasi bahwa mencari oleh-oleh khas di Balikpapan yang berupa kerajinan tangan tak lain ialah di Pasar tradisional Kebun Sayur. Namanya saja Kebun Sayur, uniknya sama sekali tak terlihat orang-orang menjajahkan sayur ditempat ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="Di depan gerbang pasar kebun sayur/tifada.com"]

14169498601080809244
14169498601080809244
[/caption]

Hal yang terlihat adalah beberapa toko yang menjajahkan beragam kerajinan tangan khas Balikpapan dengan beragam bentuk. Memulai pencarian mencari buah tangan tampak menarik. Dari souvenir yang berharga 15 ribu hingga ratusan ribu dapat ditemui ditempat ini.

[caption id="attachment_337801" align="aligncenter" width="518" caption="Mandau khas Kalimantan/tifada.com"]

141695008291020825
141695008291020825
[/caption]

Mulai dari berbagai macam kerajinan, aksesoris yang terbuat dari manik-manik hingga batu khas Kalimantan sampai dengan berlian dengan mudah ditemui ditempat ini, ramahnya penjual yang tak segan-segan memberi diskon menjadi daya tarik tersendiri. Tak lupa disini juga menyajikan beragam kain batik dengan harga murah dengan motif utama batik Kalimantan Timur dan sarimbit yang semuanya bervariasi. Sampai-sampai ada penjual yang sehari-harinya menggantungkan hidup berjualan di pasar ini mengatakan “dimana lagi mencari oleh-oleh khas tanah dayak terlengkap selain di pasar kebun sayur.”

Melihat bangunannya saja, pasar ini cukup tua berdiri, sekitar seratus lebih pedagang sehari-harinya menggantungkan hidup di tempat ini. Kerennya menyebutnya dengan kata “disini kita berjumpa” perjumpaan antara sesama pedagang yang membagikan kisah hidup sehari-hari hingga merambah masuk ke diskusi alot bertemakan politik tak luput menjadi topik seru yang diulas sehari-harinya. Tentunya hal ini memberikan ikatan kekerabatan antara sesama mereka yang berjualan. Keramahan yang menjadi ciri khas utama pedagang membuat kita betah dan senantiasa letih dan lesu hilang seketika ketika berburu oleh-oleh yang pada mulanya bertanya masalah harga hingga menjadi diskusi akan sejarah dan adat istiadat berdiam sejak lama di tanah dayak.

Setelah berkeliling mencari yang sesuatu yang menarik hati yang beli, maka pilihan jatuh pada pencil case yang muat untuk menyimpan smartphone dengan motif khas yang beragam. 5 buah pencil case dengan harga satuan 15 ribu terbeli. Disamping itu beberapa ukiran berbentuk asbak serta ukiran patung mini suku Dayak juga turut mengisi kantung belanjaan.

Berdasarkan informasi drivers, ditempat ini terkenal untuk membeli beragam jenis batu cincin, namun karena memang tak menyukai cincin karena memang bukan pengemar fanatik maka aktivitas membentuk batu cincin terlewati begitu saja.

Sebagai saran, mungkin jenis souvenir sedikit ditambahkan ditempat ini, semisal case smartphone berbentuk ukiran khas. Karena disadari banyaknya souvenir yang ada terlalu Old school terlihat dari mata seorang muda-mudi seperti kami.

Karena waktu yang terbatas, aktivitas berbelanja akhirnya usai, drivers mengajak kami untuk mencari oleh-oleh makanan ringan yang khas, kami pun menolak, tak bijak dirasa jika oleh-oleh hanya berbentuk cemilan yang sekali makan habis dan value yang seketika mulai memudar. Masih bagus yang berbentuk buah tangan, cuman jangan gantungan kunci juga yang nilainya tak berarti apa-apa oleh si penerima oleh-oleh.

[caption id="attachment_337802" align="aligncenter" width="518" caption="Narsis depan toko/tifada.com"]

14169501711700688714
14169501711700688714
[/caption]

Godaan makan siang yang lezat menuntun kami kesuatu tempat dan menjadi penutup untuk jalan-jalan di Balikpapan. Sebuah sup jagung dipadu dengan nasi goreng seafood telah terhidang dimeja. Tak lupa jus alpukat penghapus dahaga juga sedari tadi telah siap untuk disantap. Terima kasih tuhan, terima kasih tuhan untuk berkah menjelajahi Balikpapan dalam hitungan jam.

@dethazyo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun