Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Andai Kata Nikita Khrushchev Berkunjung ke Likupang

23 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:22 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urusan memukau tamu negara, Soekarno jagonya. Sambutan Bung Karno tak pernah ala kadarnya. Selalu meriah. Saat menyambut Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev, misalnya. Bung Karno mengajak Nikita berkeliling Indonesia: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Ambon, dan Bali.

Karena peristiwa bersejarah, Momentum itu diliput 89 jurnalis dari berbagai pelosok dunia. Ajian Bung Karno sukses besar. Safari Khruchev nyatanya mengangkat nama Indonesia, terutama bidang pariwisata. Kalau boleh berkhayal, bagaimana jika Bung Karno mengajak Nikita berkunjung ke serpihan surga lainnya bernama Likupang?

Soekarno dan Nikita adalah dua sosok bersahabat. Keduanya menjadi representasi hangatnya hubungan antara Jakarta-Moskow. Hubungan itu semakin hangat kala keduanya saling berkunjung ke negara masing-masing.  Kunjungan itu diawali oleh kunjungan Soekarno ke Moskow pada 1956.

Setelahnya, Nikita berencana melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada Februari 1960. Tak sebentar. Nikita akan diajak Bung Karno keliling Indonesia selama dua pekan. Soekarno pun segara mempersiapkan segalanya. Dari persiapan upaya penyambutan, lokasi yang didatangi, hingga malam kesenian di berbagai Istana Negara.

Soekarno bahkan tak lupa mengeluarkan 14 buah lukisan dari koleksi pribadinya untuk dipakai sebagai dekorasi dalam ruang jamuan. Yang mana, di tengah-tengah lukisan tersurat keterangan protocol-officer bahwa: beberapa dari lukisan dibuat oleh Soekarno sendiri.

Apalagi di Bali. Soekarno sampai mengutus seniman berdarah Eropa kelahiran Manado, James Clarence Pandy (1912-1982). Pandy diutus untuk mendesain interior kamar tidur Nikita. Biar berasa spesial, pikirnya.

"Pada masa ini Pandy juga aktif melukis, sehingga lukisannya pun jadi koleksi Presiden Sukarno. Pandy juga ahli dalam menghias interior. Ketika pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev, datang ke Bali dan menginap di Sindhu Beach Hotel, Bung Karno menyerahkan urusan rancang interior kamar Khrushchev kepada Pandy," ungkap Agus T. Dermawan dalam buku Dongeng dari Dullah (2020).

Hari yang ditunggu pun tiba. Nikita dengan rombongan besarnya sampai ke Indonesia via Bandara Internasional Kemayoran pada 18 Februari 1960. Mereka menumpang pesawat kebanggaan buatan Uni Soviet, Ilyushin-18.

Baru turun dari pesawat saja, Nikita langsung mendapat sambutan luar biasa. Ratusan rakyat Indonesia berbondong-bondong datang ke Bandara Kemayoran hanya untuk mengucapkannya selamat datang.

Soekarno tak mau kalah. Putra Sang Fajar turut menyambut Nikita dengan meriah di Istana Merdeka. Tak tanggung-tanggung Soekarno menggelar pertunjukan kesenian selama 3 jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun