Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rapid Test Gratis, Cara Allianz Bantu Warga Jakarta Lawan Covid-19

22 April 2020   10:29 Diperbarui: 22 April 2020   10:45 2376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
petugas bersiap melakukan rapid test/ Kompas.com/Agung DE

"kehadiran virus corona sejak awal maret lalu, membuat pendapatan saya sangat menurun. Bayangkan saja, dulu kita bisa dapat lebih dari 10 order. Sekarang, cuma bisa dapat maksimal 5 order aja. Itupun kita harus nekat ujan-ujanan demi ngambil order," kata Krisna, Minggu 19 April.

Begitulah ucap pria berusia 27 tahun yang sehari-harinya mengais pendapatan harian dengan menjadi pengemudi ojek online. Dirinya ialah salah satu orang yang terdampak dari merebaknya pandemi COVID-19 belakangan ini di Indonesia.

Ia yang sehari-harinya biasa mengelilingi kota Jakarta untuk mengantar penumpang maupun makanan atau barang. Kini, mulai memfokuskan untuk mengambil orderan makanan ataupun barang saja.

Bagaimana tidak, hal itu sudah menjadi ketentuan dari empunya kebijakan yang mengharuskan orang-orang untuk menjaga jarak physical distancing.

Meski begitu, Krisna mengakui persaingan dengan sesama pengemudi semakin ketat. Orderan yang semakin sedikit membuatnya tak bisa pilih-pilih seperti sedia kala.

Saking butuhnya, hujan maupun ancaman tertular COVID-19 tak lagi membuatnya gentar melangkah "karena kalau pilih-pilih orderan performa untuk medapatkan bonus menjadi semakin susah. Kalau bahasa sesama driver enggak tupo (tutup poin)." 

Terkait kekhawatiran, krisna pun merasakannya. Apalagi ketika dirinya mulai merasakan gejala ringan baik, batuk maupun pilek. Krisna nampaknya tak tahu harus kemana karena dirinya tak memiliki informasi yang memadai terkait Rapid Test.

Sehingga wajar dirinya cuma bisa berucap pasrah, asal sudah melakukan langkah pencegahan sederhana saja seperti mencuci tangan, hal itu lebih dari cukup. "sekarang saya jadi lebih sering cuci tangan sama kalau sudah sampai rumah langsung cuci pakaian yang sudah habis digunakan buat ngojek seharian."

Bukan cuma Krisna, Kekhawatiran juga diucap oleh penjual es cincau, Makmun. Selain dirinya kebingungan tak dapat membelikan hadiah lebaran kepada keluarga seperti tahun-tahun kemarin, Makmun juga memiliki ketakutan akan tertular COVID-19. Apalagi dirinya sehari-hari menghabiskan waktu berada di luar rumah.

"Ada ketakutan kalau nantinya saya terkena virus corona. Saya bingung nanti mau melakukan test atau dirawat dimana. Apalagi saya sudah punya istri dan anak. Takutnya mereka juga tertular gitu," ucap Makmum.

Baik Krisna maupun Makmum, keduanya ialah orang yang rentan tertular COVID-19. Sebab, ketika orang lain mulai bekerja, belajar, beribadah dari rumah sesuai anjuran Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun