Mengamati perkembangan teknologi, di dunia saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan terus bertransformasi terutama dalam kajian berita yang ditawarkan oleh setiap media-media online.Â
Menelisik lebih jauh dan mencoba melihat kembali perkembangan jurnalistik di masa lampau dimana para jurnalis semakin dituntut agar mengikuti selera masyarakat yang terkesan "bermental instan": ingin mendapat sesuatu "sesegera" mungkin.
Akar dari mental instan masyarakat terkonstruksi oleh terpaan media sosial yang menawarkan berbagai konten berita secara cepat (speed). Masyarakat mengalami banjir berita via akun-akun media sosial dalam hitungan detik.
Melihat dari kebutuhan masyarakat, media-media berita mulai bertransformasi, dan membuat inovasi baru. Para Jurnalis digital dituntut agar mampu menyediakan berita secara cepat, akurat, seketika dan interaktif.
Menurut Paul Bradshaw; Jurnalisme masa depan dibagi atas tiga frame besar sebagai acuan bagi para jurnalis dalam memenuhi ekspektasi masyarakat dalam pemberitaan yang cepat yakni:
(a). The Real Time Web: merupakan web yang memungkinkan pengguna (user) segera mungkin mendapat feedback atau komentar dari penerima atau pembaca setelah mempublikasikan berita. Perangkat tersebut: Twitter, Streaming dan Live pada Twitter. Misalnya; seseorang share moment melalui Live, Google Map dan sebagainya.
 (b). Big Data: Data yang yang tersimpan dalam web. Didalamnya terdapat; Geo: Data yang terkait lokasi, Semantik Web: Data-data dalam web yang bisa diolah. Misalnya data jumlah viewers dan sebagainya. Didalam Big Data terdapat:
Sosial Graph: Berbicara mengenai relasi atau hubungan individu dengan jaringan internet seperti menampilkan data-data di Twitter dan sebagainya.
Behaviorel: komputer atau google bisa mengidentifikasi perilaku kita. Perilaku kita dalam berinternet akan meninggalkan jejak dan akan disesuaikn dengan minat kita.
Augmented Reality (AR): Apa yang ditampilkn di media seolah-olah real. Contoh: Pokemon Go, menonton dengan kaca mata tiga dimensi.Â
(c) Intelligen Devices: Perangkat cerdas, yang memiliki jenis peralatan atau instrumen yang memiliki komputasi sendiri. Misalnya: Cars Telematic: Mobil yang tidak dikendalikan oleh sopir. RFID Radio Frequency Identification atau Pengenal Frekuensi Radio: Identifikasi frekuensi radio, Ponsel dan Oyster: kartu pintar yang digunakan dalam sistem pembayaran transportasi di London.